Megawati Mengaku Pernah Hidup Sebagai Rakyat Biasa hingga Bahas Pelengseran Soekarno

- 12 Juni 2021, 18:00 WIB
Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri saat sampaikan orasi ilmiah di Unhan pada 11 Juni 2021.
Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri saat sampaikan orasi ilmiah di Unhan pada 11 Juni 2021. /Antara/HO-PDIP

GALAMEDIA – Megawati Soekarnoputri baru saja diberi gelar sebagai Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) oleh Universitas Pertahanan (Unhan), Bogor, Jawa Barat, Jumat, 11 Juni 2021.

Dalam kesempatan kali itu, Megawati menyampaikan pidato singkatnya terkait ayahnya, Ir Soekarno.

Ia mengatakan, ayahnya telah dilengserkan dari kursi pemimpin Indonesia kemudian melanjutkan hidup sebagai rakyat biasa.

Hal ini, kata Megawati terjadi pada tahun 1965-1967. Karena pelengseran itu ia tidak bisa melanjutkan sekolahnya.

Baca Juga: Donal Fariz Sindir KPK: Susah Jadi Orang Lurus di Indonesia, Difitnah, Disiram Air Keras, hingga Diracun

"Saya tumbuh besar di istana. Akibat peristiwa politik tahun 1965 saya tidak bisa melanjutkan sekolah. Dan tentu saja karena ayah saya dilengserkan, hidup sebagai rakyat biasa," ucapnya dalam pidato dilansir melalui berbagai sumber.

Bukan tanpa sebab, Presiden ke lima Indonesia ini menceritakan peristiwa tersebut karena menganggap hidup ini bagai roda kehidupan yang selalu berputar.

Lebih jauh, meski pernah hidup sebagai anak presiden dan tinggal di istana dengan segala kenyamanan, ia mengaku pernah hidup sebagai rakyat biasa.

Ketua Umum PDIP ini juga menceritakan, dulu ia lahir di Gedung Agung Yogyakarta.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x