PDIP Tetap Ogah Usung Ganjar Pranowo Meski Elektabilitas Terus Melesat: Silakan dari Partai Lain!

- 14 Juni 2021, 17:55 WIB
Ganjar Pranowo.
Ganjar Pranowo. /Instagram.com/@ganjar_pranowo

GALAMEDIA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) nampaknya masih tetap dengan pendiriannya untuk tidak mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

Padahal, elektabilitas Ganjar Pranowo selama ini terus mengalami peningkatan berdasarkan hasil survei beberapa lembaga.

Terbaru, survei yang dirilis oleh Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) elektabilitas Ganjar Pranowo berada di posisi atas meskipun masih kalah dari Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Ganjar Pranowo didukung 12,6 persen suara, bersaing ketat dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan perolehan 12 persen.

Baca Juga: Terungkap! Tak Hanya Ditodong Senjata, Tim Lapangan KPK Juga Disekap Aparat Negara Saat Hendak Lakukan OTT

Bahkan, elektabilitas Ganjar disebut cenderung menanjak seiring dengan waktu Pilpres yang masih tersisa tiga tahun-an lagi.

Kendati begitu, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Utut Adianto seolah tak bergeming untuk mengusung Ganjar pada gelaran pesta demokrasi lima tahunan itu.

Utut justru mempersilakan ganjar 'angkat kaki' alias maju dari partai lain seandainya berniat maju pada Pilpres 2024.

Utut memperkuat pernyataan yang sebelumnya disampaikan oleh Ketua Bapilu PDIP, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul.

"Kalau itu, dengar pendapat Mas Pacul 25 Mei hari Selasa. Kalau mau maju dipersilakan dari partai lain. Udah dijawab sama Mas pacul. Nggak boleh ngulang lagi," kata Utut kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senin, 14 Juni 2021.

Baca Juga: Jajal Jadi News Anchor, Kemampuan Bahasa Inggris Celine Evangelista Bikin Warganet Takjub

Bambang Pacul sebelumnya mengatakan bahwa elektabilitas tinggi yang saat ini melekat pada Ganjar Pranowo hanyalah hasil pemberitaan yang diramaikan media saja.

"Itu hanyalah buah dari sebuah news, pemberitaan, news ini di-mention, ada yang mengutip, diramaikan kemudian dibaca orang. Jadi news, mention, reach (jangkauan) kemudian menghasilkan popularity (popularitas) dan electability (elektabilitas)," ungkap Bambang Pacul.

Ia bahkan menyebut 'salah makan obat' apabila hari ini ada kader PDI Perjuangan yang merasa memiliki elektabilitas tinggi dan meminta rekomendasi.

"Belum apa-apa, perang pun belum, ini baru perang udara, lumrah dan wajar di politik. News nya juga bukan news yang substansi," katanya.

Bambang juga mengatakan bahwa yang terpenting saat ini adalah kinerja dalam menjalankan amanah oleh partai sebagai kepala daerah atau gubernur.

Baca Juga: Prabowo Tolak Mark Up Alutsista 600 Persen, Abdillah Toha : Kalau Korupsi Cuma 300 Persen Boleh Ya Pak?

"Saat ini yang penting adalah kinerja, mereka diberi tugas dan amanah dari PDIP sebagai Kepala Daerah Bupati atau Gubernur, ya sudah tunjukkan kinerjanya jadi Bupati dan Gubernur Hebat," tegasnya.

Dalam keterangan terpisah, Bambang Pacul menegaskan bahwa kewenangan terkait restu untuk masjid Pilpres hanya ada di Ketua Umum yakni Megawati.

“Jadi kalau pengen boleh. Boleh nggak Pak Bambang Pacul, misalnya, memacari istri kamu? Boleh, tetapi ketika sudah menjadi tindakan, keputusan, dan kemudian bertindak, hati-hati loh, hati-hati loh. Hati-hatinya apa?"

"Nomor satu tentu sudah tahu itu istri kawan aku, ada etika yang dilanggar, oke, Bambang Pacul ini cah Jowo ya toh, jadi sampeyan (Ganjar) boleh berkelit seperti apa pun, kita cah Jowo politisi, mesti paham maunya pasukan."

Baca Juga: Berkat Inovasi dan Dukungan BRI, Zetria Sukses Raih Omzet Rp200 Juta Per Bulan

"Kalau tidak begitu, saya bukan komandan pasukan, Bos. Kalau itu sesuai dengan tata krama, fatsun, etika. Tetapi ada wilayah yang kita mesti hati-hati. Kalau wilayah aku pengen jadi calon presiden itu wewenangnya Bu Ketum,” ucapnya.

Dikatakannya, bahwa pun Ganjar akan maju atau ada yang meminang dari partai lain untuk maju Pilpres, pihak PDIP akan mempersilakan.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x