Indonesia Disebut Alami 'Herd Stupidity', Roy Suryo Beri Sindiran ke Pemerintah, Ungkit Jepang hingga Korut

- 21 Juni 2021, 20:26 WIB
Pakar telematika, Roy Suryo.
Pakar telematika, Roy Suryo. /Instagram /@krmtroysuryo2/

GALAMEDIA - Seorang pakar epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono mengatakan bahwa Indonesia belakangan alami 'herd stupidity'.

Alih-alih mencapai herd immunity, Indonesia justru mengalami hal sebaliknya.

Pandu mengungkapkan bahwa hal itu terjadi tak terlepas dari sikap abai dari pemerintah dan masyarakat terkait Covid-19.

Ia menggambarkan bahwa keadaan yang belakangan terjadi bak sebuah kebodohan kolektif atau bersama yang menjadikan pandemi Corona tak kunjung mereda.

"Herd kan komunal, stupidity kebodohan. (Herd stupidity) Itu artinya kebodohan bersama, makanya Indonesia herd stupidity. Sudah tahu mudik dilarang, masih pergi. Sudah diingatkan kemungkinan varian baru, nggak peduli. Sudah tahu mudik bisa meningkatkan kasus, tidak dilarang dengan ketat. Ya baik pemerintah maupun masyarakat sama-sama abai," kata Pandu Senin, 21 Juni 2021.

Baca Juga: Polemik Presiden 3 Periode: Mungkinkah?

Bahkan disinggungnya soal sikap masyarakat yang memaksakan mudik lebaran padahal risiko transmisi Covid-19.

Tak terkecuali pemerintah yang dinilainya tidak tegas terhadap aturan dan kebijakan seperti larangan mudik misalnya.

"Indonesia sudah lama dalam kondisi herd stupidity. Perilaku manusianya yang dorong replikasi virus, memperbanyak diri, dan berubah menjadi lebih mudah menular," jelas Pandu.

Bahkan, imbas pernyataan Pandu, 'Herd Stupidity' masih menjadi trending topic di Twitter Indonesia pada Senin, 21 Juni 2021 malam.

Hal ini kemudian mendapat respons dari pakar telematika yang juga aktif di media sosial, Roy Suryo.

Roy Suryo memberikan sindiran kepada pemerintah yang dinilai ambil bagian di balik kembali meledaknya Corona seperti sekarang ini.

Ia mengandaikan bahwa kejadian serupa terjadi di Jepang yang menurutnya pemerintah akan mundur.

"Kalau di Jepang pasti kesadaran diri untuk mundur bahkan mungkin "Hara Kiri"," kata Roy Suryo dikutip Galamedia dari Twitter-nya Senin, 21 Juni 2021.

Selain itu kata dia, jika terjadi di Korea Utara (Korut) atau Rusia bisa dikenakan hukum kepada atau ditembak di depan massa.

Baca Juga: Refly Harun Sebut Isu 3 Periode Bisa Berhenti Jika Jokowi Menyatakan Kalimat Kuat: Ada Panggung dan Punggung

"Di Korea Utara atau Rusia tempo doeloe bisa jadi hukum kepala atau di-dor di depan massa," jelasnya.

Namun, lanjutnya tidak akan terjadi di negara yang disebutnya menganut hukum 'Wakanda' dan tentu akan aman-aman saja.

"Tetapi itu semua disana, kalau di negara yang menganut hukum ala Wakanda, tentu aman-aman saja. Alangkah indahnya," pungkas Roy Suryo.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x