Akademisi Ini Berani Ingatkan Jokowi Soal 3 Periode Hingga Sebut Indonesia Bakal 'Tidak Ada'

- 22 Juni 2021, 14:18 WIB
Akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief.
Akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief. /YouTube Ali Syarief-Cross Culture Institute-Hippo

GALAMEDIA - Akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief baru-baru ini mengingatkan Presiden Jokowi terkait lengsernya Presiden Kedua RI, Soeharto setelah 32 tahun menjabat.

Peringatan ini disampaikan Ali Syarief, lantaran banyak pihak yang mendorong Jokowi menambah jabatan hingga tiga periode.

Melalui akun Twitter pribadinya @alisyarief, Ali mengatakan ketika Soeharto mengundurkan diri, tak ada satu pun kawan yang bersedih atau menyesal.

Baca Juga: Bantah Sang Bunda Miliki Utang Rp 400 Juta, Atta Halilintar: Gak Mungkin Orangtuaku Kayak Gitu!

“Waktu Pak Harto mengundurkan diri, kawan2 beliau pun, tdk ada yg bersedih dan menyesalkan," cuitnya yang dilansir Galamedia pada Selasa, 22 Juni 2021.

Dikatakan Ali Syarief mereka semua malah ikut bersorak bersama para mahasiswa.

"Semua sorak sorei bertepuk tangan bersama mahasiswa," ujarnya.

Untuk itu dirinya mengingatkan Jokowi.

"Saya hanya mengingatkan saja @jokowi, itu Pak Harto lho,” katanya.

Baca Juga: Israel Siapkan Senjata Baru Laser Udara, Bisa Lumpuhkan Peluru Kendali Hingga Balon Pembakar

Dalam unggahan yang lain, Ali Syarief juga menjelaskan terkait masa jabatan presiden.

Jika ada yang berambisi mengubah masa jabatan presiden tiga periode, hal itu menurutnya melanggar UUD 1945.

“Jadi Konstitusi itu acuan dan haluan bernegara. Sudah jelas jabatan Presiden itu ditulis 2 x 5 tahun (Qodar Hukum),” paparnya.

“Kalau ada yg ingin 3 kali. Ini melanggar UUD. Ini penghianatan. Harus dilawan, oleh semua pihak, terutama oleh Aparat Penegak Konstitusi dan Hukum,” tambahnya.

Baca Juga: Christ Wamea Sebut Manuver 3 Periode Sangat Aneh, Ketika Tiap Tahun Utang Menggunung dan Ekonomi Makin Anjlok

Menurut Ali Syarief, Indonesia sudah 'tidak ada lagi' jika konstitusi benar-benar diamandemen demi pemilihan Jokowi-Prabowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Kalau konstitusi diamanademen, hanya untuk memilih Jokowi + Prabowo, ini artinya Indonesia sudah tidak ada lagi. Silahkan renungkan!!!!”

Meski demikian, Jokowi sebelumnya menegaskan tidak pernah berniat melanjutkan jabatan tiga periode. Ia menekankan semua pihat untuk menjaga konstitusi dua periode.

Baca Juga: Jabar dan Yogja Tak Bisa Lockdown karena Minim Anggaran, Rizal Ramli: Jokowi Malah Fokus Urusi Proyek, Payah!

"Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak berminat juga menjadi presiden tiga periode. Konstitusi mengamanatkan dua periode. Itu yang harus kita jaga bersama-sama," tuturnya dilansir Galamedia dari saluran YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi mengatakan dirinya adalah presiden yang dipilih langsung oleh rakyat Indonesia berdasarkan konstitusi, sehingga pemerintahannya akan berjalan tegak lurus dengan konstitusi tersebut.

Lebih lanjut menurutnya, pihak-pihak yang mengusulkan ia menjabat tiga periode hanya ingin mencari muka.

Baca Juga: 11 Penyebab Penyakit Asma yang Perlu Kamu Waspadai!

“Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode. (Mereka yang usul) itu, satu, ingin menampar muka saya. Ya. Yang kedua, ingin cari muka, padahal saya sudah punya muka. Yang ketiga, ingin menjerumuskan. Itu saja. Ini yang sejak awal saya sampaikan,” katanya.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x