"Jadi persiapan kita menghadapi Covid sebetulnya diperburuk oleh management keuangan yang palsu memalsukan data itu," ujar dia.
Kemudian Rocky menyoroti kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang ditujukan untuk sembako.
Pengamat ini menganalisa, alasan Sri Mulyani memberlakukan kebijakan ini karena pemerintah memang tidak memiliki dana.
"Iya itu, akhirnya terbuka sekarang bahwa memang kantong nya bolong. Karena itu kemudian kita tau bahwa, ya sudah ketahuan, tadinya mau memajaki sembako sebetulnya tapi karena ketahuan, logikanya terbaca, maka sekarang ngeles bahwa cuma yang premium," pungkasnya.***