Bank Dunia Nyatakan Tenaga Kerja maupun Pekerjaan di Indonesia Berkualitas Rendah, Salah Satunya Ojek Online

- 30 Juni 2021, 15:38 WIB
Ilustrasi pengemudi ojek online (ojol).
Ilustrasi pengemudi ojek online (ojol). /(Antara/Yulius Satria Wijaya)/.*/Antara/Yulius Satria Wijaya

GALAMEDIA – Bank Dunia (World Bank) kerap kali melaporkan hal yang berkaitan dengan pekerja dan pekerjaan di setiap negara.

Terbaru, melalui laporan Pathways to Middle Class Jobs in Indonesia, Bank Dunia melaporkan rata-rata pekerja di Indonesia berkualitas rendah.

Menurut laporannya, kebanyakan pekerja ini merupakan sektor informal yang memiliki pendapatan rendah.

Dalam laporan tersebut, Bank Dunia menyebut sebanyak 61,8 persen pekerja Indonesia adalah karyawan. Itu berarti hanya 38,2 persen yang merupakan pemilik usaha (perusahaan) atau wirausaha.

Baca Juga: Geger Marc Klok Pindah ke Persib, Netizen: Persija Terlalu Besar untuk Ente!

Dari jumlah tersebut, didapati setengahnya bekerja tanpa kontrak dan sisanya merupakan informal. Artinya, yaitu mereka berstatus berusaha sendiri dan pekerja bebas di sektor pertanian dan non-pertanian.

"Produktivitas tenaga kerja rendah dan ini sebagaimana tercermin dalam biaya tenaga kerja per unit yang tinggi dibandingkan di kawasan Asia Timur," demikian yang tertulis dalam laporan Bank Dunia, Rabu, 30 Juni 2021.

Selain itu, Bank Dunia menjelaskan bahwa pekerja formal dinilai lambat dalam menciptakan lapangan kerja menengah.

Kebanyakan hanya perusahaan sangat besar dan tua yang bisa membuka lapangan pekerjaan. Sementara perusahaan baru sangat sulit mendatangkan pekerja baru.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x