Baca Juga: Kabar Baik, Garuda Indonesia Sediakan Fasilitas Layanan Vaksinasi Covid-19 di Terminal 3 Soetta
Sehingga hal ini menyebabkan terbatasnya persaingan serta produktivitas pekerja Indonesia.
"Sehingga, hal tersebut membatasi persaingan dan produktivitas. Perputaran ini mencerminkan ketidakstabilan pekerjaan pada perusahaan," kata laporan tersebut.
Bank Dunia juga menyebut bahwa sebagian besar tenaga kerja Indonesia saat ini tidak dilengkapi keterampilan selayaknya pekerja kelas menengah.
Keterampilan yang dimaksud Bank Dunia seperti keterampilan digital, interpersonal, kognitif serta pengetahuan penunjang seperti teknologi, sains, teknis, bisnis, dan matematika.
Chief Executive Officer Asakreativita, Vivi Alatas menuturkan, ada berbagai macam penyebab kualitas pekerja di Indonesia masih rendah.
Dia menjelaskan hal itu disebabkan kurangnya peningkatan kemampuan serta keterampilan pada pekerja di tempat bekerjanya.
Menurut data, hanya 15 persen dari manajemen perusahaan yang memperhatikan hal ini.
"Hanya 15 persen dari manajemen perusahaan yang memasukkan pelatihan sebagai isu prioritas yang perlu ditangani dalam perusahaan," kata Vivi dalam keterangan.