Network
GALAMEDIA - Tokoh Papua Christ Wamea sindir sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal lonjakan kasus Covid-19 saat ini.
Sebelumnya, Jokowi mengaku pernah gemetar saat mengetahui keterisian ranjang di RSDC wisma atlet terisi 92 persen.
Tepatnya pada bulan September 2020 lalu, kasus Covid-19 di Indonesia melonjak signifikan hingga keterisian tempat tidur di Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Wisma Atlet capai 92 persen.
Jokowi juga mengaku selalu mengecek bed occupancy rate (BOR) di Wisma Atlet setiap hari dengan menghubungi koordinator RSDC Wisma Atlet Mayjen TNI Tugas Ratmono dan Komandan lapangan Letkol TNI M. Arifin.
Baca Juga: Tak Cuma Wakil Bupati, Sekda Garut Juga Terpapar Covid-19 Usai Ikuti Rapat dengan Rumah Sakit
"Saya selalu telepon dokter tugas atau kolonel arifin soal keterisian bed di Wisma Atlet," kata Jokowi dalam keterangan resminya dikutip Galamedia, Kamis, 1 Juli 2021.
"Pernah September 92 persen. Saya betul-betul gemetar dan grogi betul," tambahnya.
Namun, Jokowi juga mengatakan kalau jumlah itu semakin turun pada bulan Mei 2021.
"Tapi turun, turun, turun. Bahkan di pertengah bulan Mei, 18 Mei mencapai 15 persen dari 92 persen. Senang sekali saat itu," katanya.
Dalam keterangannya itu, Jokowi juga menjelaskan tingkat keterisian tempat tidur di RSDC Wisma Atlet kembali meningkat seiring masuknya varian baru Delta.
Baca Juga: Penerimaan CPNS dan PPPK, Pemkot Cimahi Sediakan 610 Formasi, Paling Banyak Tenaga Guru
"Begitu ada liburan, hari ini saya harus ngomong apa adanya, 90 persen," tegasnya.
Menanggapi sikap Jokowi yang sempat gemetar karena BOR di Wisma Atlet capai 92 persen, Christ Wamea lalu beri kritikan menohok.
Menurutnya, saat awal masuknya Covid-19, sikap Jokowi saat itu terlihat santai menyikapinya.
Hal itu disampaikan Christ Wamea melalui Twitter pribadinya pada 1 Juli 2021.
Baca Juga: Perkara Kerumunan yang Menjerat Habib Rizieq Shihab Masuki Babak Baru
"Sekarang baru mau gemetar padahal awal2 itu santai menyikapi," kata Christ dikutip Galamedia dari Twitter pribadinya @PutraWadapi, Kamis, 1 Juni 2021.
Lebih lanjutnya, tokoh Papua ini juga mengatakan penanganan Covid-19 ini menjadi prioritas kedua dibandingkan dengan pariwisata.
"Pariwisata yg utama wabah corona kedua," tegasnya.***
