PKS Yakin Perkuat Oposisi dan Tolak Ide Presiden 3 Periode: Demokrasi Harus Terus Tumbuh  

- 3 Juli 2021, 20:50 WIB
Mardani Ali Sera.
Mardani Ali Sera. /Instagram/@mardanialisera/

 

 

GALAMEDIA – Isu presiden tiga periode tengah ramai diperbincangkan sejumlah pihak di Indonesia. Seolah terbagi menjadi dua kubu, ada kubu yang menghendaki Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menjabat menjadi presiden.

Di sisi lain, ada kubu yang hanya menghendaki Jokowi memerintah selama dua periode sesuai dengan peraturan konstitusional.

Atas dasar tersebut, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan menentang upaya untuk menjadikan Jokowi menjadi presiden lagi.

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera menyatakan, partainya telah mengambil sikap tegas menolak ide tersebut.

Baca Juga: Demokrat Bandingkan Kritik Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman dan Poster BEM UI: Jauh Lebih Sadis

Menurut Mardani, ide presiden tiga periode bisa merusak tatanan demokrasi yang selama ini sudah dibangun.

Hal ini Mardani sampaikan saat mengisi Webinar yang diadakan oleh Voxpoll Center bertema ‘Jokowi Cukup Dua Periode? Menerepong Peta Elektoral 2024’ pada Sabtu, 3 Juli 2021.

“Demokrasi harus terus tumbuh. Kita akan terus perkuat posisi kita sebagai oposisi. Kita tolak ide tiga periode,” tegasnya.

Lebih lanjut, politisi satu ini berharap gelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nantinya bisa mendatangkan banyak calon presiden dan wakil presiden baru dengan potensi yang dimilikinya.

Karena, ia menjelaskan, ide mengenai presiden tiga periode jelas tidak bisa ditampung konstitusi sehingga Jokowi tidak bisa lagi menjabat sebagai presiden atau capres.

Baca Juga: Ainun Najib Sarankan Indonesia Tiru Singapura yang Berlakukan 'Kartu Vaksin' pada Jamaah Masjid

Selain menolak ide tiga periode, Mardani menyatakan partainya menolak ide dua pasangan saja yang akan dikompetisikan dalam Pilpres 2024. Dia berpendapat hal itu sangat berbahaya dan memungkinkan adanya pembelahan.

“Pertarungan dua capres sangat berbahaya. Sehingga kita berharapnya tiga atau lebih capres-cawapres yang maju sehingga kontestasi karya gagasan, ketimbang dua calon maka akan ada pembelahan,” pungkasnya. ***

 

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x