Kaum Terdidik dan Aktivis Demokrasi Kampanyekan Presiden 3 Periode, Ketua MUI Sebut Sebuah Ironi

- 27 Juni 2021, 19:00 WIB
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Cholil Nafis. /Antara/
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Cholil Nafis. /Antara/ /

GALAMEDIA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis turut menyoroti gagasan tentang jabatan presiden tiga periode.

Melalui akun Twitter pribadinya, Cholil Nafis menyayangkan sikap pihak-pihak yang ingin merealisasikan gagasan tentang jabatan presiden tiga periode itu.

Pasalnya menurut Cholil Nafis, gagasan tentang jabatan presiden tiga periode itu dikampanyekan oleh kaum terdidik dan aktivis demokrasi.

Cholil Nafis juga menyebut gagasan jabatan presiden tiga periode yang dikampanyekan para kaum terdidik dan aktivis demokrasi dinilai merupakan sebuah ironi.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING MotoGP Belanda 2021, Balapan Segera Berlangsung!

"Ironi memang ya, yang mengkampanyekan 3 periode adalah kaum terdidik dan aktivis demokrasi," ujarnya, dikutip Galamedia, Minggu 27 Juni 2021.

Diketahui, alasan Cholil Nafis mengatakan hal tersebut sebuah ironi, karena ia paham betul gagasan tiga periode itu sangat melanggar konstitusi.

Selain melanggar konstitusi, Undang-undang juga mengatur tentang jabatan presiden yang hanya boleh dijabat selama dua periode saja.

Cholil Nafis juga menyinggung kaum terdidik dan aktivis demokrasi itu yang disebutnya terlalu banyak bermain di luar kandang.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x