GALAMEDIA - Di masa darurat Covid-19 ini, permintaan oksigen medis cenderung mengalami peningkatan signifikan. Produk dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan sejumlah rumah sakit.
Bahkan sejumlah kasus kematian akibat Covid-19 terjadi akibat keterbatasan oksigen di sejumlah rumah sakit.
Seiring hal itu, pemerintah kini mencoba membuka kemungkinan impor oksigen medis selain mendorong produksi dalam negeri.
Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Jodi Mahardi menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Perindustrian, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mempercepat pengadaan obat dan alat kesehatan selama pandemi.
"Kami menyadari ketersediaan oksigen terbatas, maka dari itu pemerintah akan mencari oksigen secara maksimal baik dari industri lokal maupun impor," ucap Jodi dalam konferensi pers pada kanal YouTube BNPB, Minggu, 4 Juli 2021.
Jodi meminta masyarakat yang tidak mengalami situasi kritis akibat covid-19 untuk tidak membeli apalagi menimbun oksigen medis.
Ia mengingatkan kebutuhan oksigen medis saat ini diprioritaskan untuk pasien covid-19.
"Kita prioritaskan menyelamatkan nyawa saudara kita saat ini," kata dia.