Baca Juga: Spoiler Tokyo Revengers Episode 14: Baji Bergabung dengan Valhalla, Kisaki Berencana Hancurkan Toman
Menurutnya, melimpahnya stok elpiji tersebut disebabkan oleh sejumlah kemungkinan. "Mungkin di usaha mikro yang belinya turun, karena juga daya beli masyarakatnya juga nurun," katanya.
Sesuai Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Nomor 21 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga Elpiji Tabung 3 Kilogram, gas bersubsidi itu disalurkan Pertamina melalui agen dan pangkalan.
Dalam Permen tersebut yang diperkuat dengan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Nomor:54/Kep.96-Diskopindagtan/III/2015/2015 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) Elpiji Tabung Ukuran 3 Kg, elpiji bersubsidi itu hanya boleh dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga dan usaha mikro
Kriterianya, rumah tangga miskin dengan penghasilan di bawah Rp 1,5 juta, serta pelaku Usaha Kecil dan Mikro (UKM) yang memiliki omset Rp 50 juta dalam sebulan
Terkait harga elpiji 3 Kg, terang Eka, sudah terlampir, baik dalam Permen ESDM maupun dalam SK bahwa HET di tingkat agen adalah Rp 14.750 per tabung. Sementara harga di pangkalan Rp 16.600 per tabung. Meski begitu, harga di tingkat pengecer akan melebihi HET.
"Yang di warung (biasanya melebihi HET). Tapi harusnya sesuai HET," ucapnya.
Untuk pengawasan di lapangan terkait stok dan harga elpiji 3 kg, pihaknya berkoordinasi dengan Hiswana Migas.
"Kita koordinasi via Hiswana Migas. Hiswana melaporkan jumlah penyaluran dari agen ke pangkalan setiap bulannya. Berdasarkan laporan Hiswana Migas, sejauh ini penyalurannya lancar Alhamdulilah. Agen-agen Cimahi di pengisian SPBE tidak ada yang outstanding. Outstanding itu ngga bisa narik, karena ngga punya tabung kosong, karena di pangkalannya stoknya banyak," bebernya.***