GALAMEDIA - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dikabarkan pingsan akibat menderita pendarahan otak. Selain itu, terjadi kudeta yang dipimpin pamannya Kim Pyong-il hingga harus menyerahkan kekuasaannya.
Dilaporkan Yonhap, pernyataan tersebut muncul setelah desas-desus yang menyebar menyebut bahwa Kim Jong-un tidak sadarkan diri setelah menderita pendarahan otak.
Kemudian beredar rumor pemimpin Korea Utara itu sedang mengalami kudeta yang dipimpin oleh pamannya sendiri, Kim Pyong-il hingga terpaksa menyerahkan kekuasaan.
Namun kabar tersebut dibantah National Inteligence Service (NIS/Badan Intelijen Nasional) Korea Selatan.
"Kami memutuskan bahwa spekulasi tentang kesehatan Kim tidak berdasar," kata NIS dalam sebuah pernyataannya seperti dilaporkan Yonhap, Rabu, 7 Juli 2021.
"Sejauh yang kami ketahui, Kim Jong-un memimpin pertemuan politbiro sepanjang hari pada 29 Juni dan telah menjalankan urusan negara secara normal sebagai kepala negara," lanjut pernyataan tersebut.
Kondisi kesehatan Kim, yang dikenal sebagai perokok berat dan obesitas, sering menarik perhatian publik. Pasalnya, jika terjadi kekosongan kekuasaan di negara itu maka kekacauan tak dapat dihindari.
Ketidakhadirannya selama 20 hari yang tidak biasa dari mata publik tahun lalu memicu spekulasi di seluruh dunia atas kesehatannya dan bahkan kematiannya.