Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Warga Kota Bandung Diimbau Tetap di Rumah Saja

- 9 Juli 2021, 08:57 WIB
Foto Ilsutrasi, Penggali kubur mengenakan APD, mengubur peti mati di area pemakaman Muslim yang disediakan oleh pemerintah untuk pasien Covid-19 di Bekasi.
Foto Ilsutrasi, Penggali kubur mengenakan APD, mengubur peti mati di area pemakaman Muslim yang disediakan oleh pemerintah untuk pasien Covid-19 di Bekasi. /Reuters/Ajeng Dinar Ulfiana

GALAMEDIA - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya menambah Tempat Tidur di Rumah Sakit rujukan Covid-19.

Tak hanya itu, Pemkot Bandung juga mendorong konversi tempat pidur perawatan non covid-19 menjadi perawatan covid-19.

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengakui, peningkatan kasus Covid-19 di Kota Bandung masih sangat tinggi.

Biasanya penambahan kasus di Kota Bandung tidak lebih dari 100 orang per hari. Namun pada Rabu 7 Juli 2021 menyentuh angka 450 per hari.

Baca Juga: Guru Besar IPB Puji Sikap Anggota Paspampres Terkait Keributan dengan Petugas PPKM Darurat

"BOR (Bed Occupancy Rate) juga di atas 90 persen. Itu menunjukkan Rumah Sakit sangat penuh," katanya usai Apel Persiapan Sidang on the street di Metro Indah Mall, Kota Bandung, Kamis 8 Juli 2021.

Yana mengatakan, pada akhir Mei lalu, ada 1.400 tempat tidur di 29 Rumah Sakit rujukan Covid-19. Saat ini sudah ditambah menjadi 2.266 tempat tidur.  Namun masih tetap penuh oleh penderita Covid-19.

"Kota Bandung terus berupaya mendorong Rumah Sakit rujukan mengkonversi tempat tidur perawatan non Covid-19 menjadi perawatan Covid-19," katanya.

"Sudah cukup banyak Rumah Sakit yang mengonversi sampai di atas 60 persen. Seperti RS Edelweiss memyentuh angka 73 persen tempat tidurnya dipergunakan untuk pelayanan  Covid-19. Di sana BOR-nya sudah di angka 103 persen," paparnya.

Baca Juga: Dinilai Gagal Hadapi Covid-19, Tagar #LockdownJokowi Jadi Trending Topic, Netizen: Sekalian Mundur Pak!

Menurut Yana, hal itu menunjukkan penyebaran Covid-19 terus meningkat. Bahkan yang meninggal bisa sampai 50 orang per hari.

Sejak 24 Juni, kata Yana, berkisar 46-50 orang yang meninggal per hari. Padahal sebelumnya tidak lebih dari 10 orang.

"Tempat tidur sekarang sudah 2.266 itu penuh terus, jadi kejar-kejaran," ucapnya.

Karena hal tersebut, Yana meminta warga untuk mengurangi mobilitas saat pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, sehingga dengan inkubasi 14 hari dari 3 Juli sampai 20 Juli 2021, virus Covid-19 dapat mati.

Baca Juga: Cek Sekarang! Bansos PKH Segera Cair Juli 2021, Segini Besaran yang Akan Didapat

Menurutnya, kunci utama menghentikan Covid-19 yaitu transmisi. Jika virus itu masih terdapat tubuh namun mobilitasnya tinggi, maka akan terus menularkan ke orang lain.

"Tapi kalau sekarang kitanya diam, virus Corona kan benda mati tapi dia bisa hidup di media seperti selaput lendir mata, hidung, mulut, kita yang jadi media transmisi perpindahan penyebarannya, manusia," katanya.

"Kalau dia kering ke tanah, mati virusnya. Jadi kalau inkubasinya 14 Hari tidak ada orang yang ditempel oleh virus harusnya pandemi cepat selesai," jelasnya.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x