Pasokan Minim, Oksigen di Garut Masih Langka dan Mahal

- 14 Juli 2021, 21:05 WIB
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag dan ESDM) Kabupaten Garut, Heri Gunawan.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag dan ESDM) Kabupaten Garut, Heri Gunawan. /Agus Somantri/Galamedia/

Baca Juga: Positif Covid-19 Capai 54.517, Aktivis Minta Gaji Pejabat Dipotong dan Hentikan Pembangunan Infrastruktur

Meski harganya terbilang mahal, terang Heri, namun pihak depot tak bisa berbuat banyak karena kenaikan harga oksigen ini bukan hanya terjadi di Garut saja, akan tetapi di daerah lainnya juga. Terlebih saat ini keberadaannya memang sangat dibutuhkan.

Heri mengatakan, selama ini oksigen di Garut tidak hanya digunakan untuk keperluan medis saja, namun juga dipakai untuk keperluan yang lainnya, seperti oleh para oenjual ikan dan juga tukang las.

Namun pada masa seperti ini dimana terjadi peningkatan kebutuhan oksigen serta langkanya pasokan, lanjut Heri, maka sesuai intruksi Bupati Garut, penggunaan oksiegn lebih diutamakan untuk kebutuhan medis terutama para pasien Covid-19 dan juga pendeita gangguan pernapasan lainnya.

"Sesuai arahan pimpinan, untuk saat ini kami lebih memprioritaskan penggunaan oksigen untuk menolong pasien Covid-19 serta pelayanan untuk pasien yang sesak napas," katanya.

Heri pun berharap, kelangkaan dan mahalnya harga oksigen ini tidak berlangsung lama karena tentunya akan sangat merepotkan, apalagi saat ini tingkat kebutuhannya yang melonjak hingga mencapai empat kali lipat dari biasanya.

Sementara itu, Direktur Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) dr.Slamet Garut, Husodo Dewo Adi, menyebutkan jika ketersediaan oksigen di RSUD dr.Slamet hari ini dalam kondisi aman setelah adanya pasokan sebanyak 5200 Level (9852) kubik dengan jenis liquid oksigen.

Baca Juga: Disemprot dr Lois Owien, TGB Malah Dielu-elukan Ganjar Pranowo, Netizen: Cocok Jadi Pasangan Pilpres 2024

"Ketersediaan oksigen untuk hari ini relatif aman. Kami baru saja mendapat pasokan dari PT Air Liquid Indonesia sebanyak 5200 Level atau sekitar 9852 meter kubik," ucapnya.

Namun demikian Husodo megungkapkan, jika pasokan tersebut hanya cukup untuk satu hari saja, sementara untuk besok-besoknya ia mengaku masih cemas karena adanya pemberlakuan pembatasan pasokan oksigen saat ini.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x