Sementara itu orang tua Arif, Widodo mengatakan anaknya ini rutin membeli hewan kurban sejak enam tahun lalu.
"Kalau kurang kadang kita tambahin. Kalau tahun ini dia beli pakai uang sendiri semua," ucapnya.
Baca Juga: Cara Jitu Menghadapi Covid-19 Ala Wali Kota Bandung
Widodo mengatakan mayoritas warga memang menyukai sosok Arif yang periang dan suka menolong. Namun sejumlah tetangga dekat merasa terganggu hingga sering melapor ke RT RW.
"Rumah kan penuh sama kardus dan barang bekas yang dikumpulkan Arif, katanya tetangga pada komplain hingga sering dilaporkan ke RT RW," tuturnya.
Tidak hanya itu Arif yang berkebutuhan khusus sering berbuat nyeleneh seperti menyalakan TV dengan volume keras.
Hal itu tidak ditolerir oleh tetangga hingga akhirnya sering menegur orang tua Arif dan melaporkan ke RT dan RW.
Pihak keluarga yang sudah tidak tahan dengan tekanan tetangga memilih mengalah dan akan menjual rumah yang terletak di Wisma Asri II, Blok A 20 No 11, RT 1 RW 20, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi itu.
Baca Juga: Kebakaran Besar Saat Idul Adha, Tujuh Ruko di Duren Sawit Jakarta Hangus Dilalap Api
"Akhirnya keluarga mengalah untuk jual rumah tapi sampai sekarang belum laku. Rencananya mau pindah ke Solo atau cari rumah di kampung," kata Widodo.