Network
GALAMEDIA - Budaya negara Korea Selatan saat ini tengah digandrungi oleh generasi muda di seluruh penjuru dunia.
Biasanya budaya mereka dicontoh melalui produk hiburannya seperti drama Korea, K-Pop dan lain hal sebagainya.
Sayangnya, di Korea Utara yang merupakan negara terdekat Korea Selatan tak memperbolehkan generasi mudanya tercampur oleh budaya Korsel.
Bahkan surat kabar milik pemerintah Korea Utara, Rodong Sinmun memberi peringatan keras tentang bahaya mengikuti budaya pop Korsel pada generasi muda negara itu.
Baca Juga: Minta Pemerintah Tunda Program Produksi Laptop, Susi Pudjiastuti: Dahulukan Nakes dan Faskes
Dalam artikel itu disebutkan, penggunaan bahasa gaul Korsel sangat ditentang di negaranya dan mengharuskan kaum muda untuk tetap menggunakan bahasa standar Korut.
Selain itu, musik, gaya rambut bahkan gaya berpakaian masyarakat Korsel pun dilarang diikuti oleh generasi muda Korut.
Hal itu nyatanya telah diatur dalam undang-undang terbaru Korea Utara tentang pencegahan pengaruh asing di negaranya.
Tak main-main, bagi siapapun yang melanggar peraturan tersebut akan mendapat hukuman berat bahkan hingga hukuman mati.
Undang-undang baru itu melarang warga Korut berbicara, menulis dan bernyanyi seperti masyarakat Korsel.
Baca Juga: Oded Terbaring Sakit, Jabatan Wali Kota Bandung Didelegasikan?
Jika melanggar aturan tersebut bisa mendapat ancaman dua tahun kerja paksa.
Sementara bagi masyarakat yang menyebarkan atau menyelundupkan drama atau musik Korsel akan dijatuhi hukuman mati.
"Penetrasi ideologi dan budaya di bawah papan warna-warni borjulasi bahkan lebih berbahaya dibandingkan musuh yang mengangkat senjata," kata artikel tersebut.
Diketahui, pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un tak ragu untuk menghukum mati masyarakat bahkan jajarannya jika melenceng dari aturan negara tersebut.***
