"Saya nggak keberatan. Saya bilang sama Pak Bambang (SBY), ya oke-oke ajalah. Hak-hak beliaulah. Tapi semua hanya titip saja pada pemimpin-pemimpin yang sudah selesai eranya, lebih bagus seperti Pak Habibie-lah, semua duduk manis, datang sesekali mengkritik," ujar Luhut.
Di sisi lain, di tengah riuh warganet gara-gara sentilan Luhut kepada SBY, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu mendadak memanjatkan doa untuk keselamatan Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
"Tuhan, seraya gigih berikhtiar, kami tetap memohon kemurahan hati-Mu, Selamatkan negeri kami dan kami semua," demikian tulis SBY Rabu, 28 Juli 2021 malam.
Tak hanya itu, ia juga berharap agar Tuhan senantiasa memberi bimbingan kepada pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia.
"Bimbinglah pemerintah kami dan juga kami masyarakat Indonesia agar dapat mengatasi pandemi besar ini. Amiin. *SBY*," tutupnya.
Berkaitan itu, politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik mengungkapkan bahwa SBY sesungguhnya mendoakan pemerintah dan rakyat Indonesia dari pandemi corona.
"Selamat pagi Pak Luhut. Pak SBY mendoakan pemerintah dan rakyat Indonesia dari pandemi," cuita Rachland Nashidik Kamis, 29 Juli 2021.
Lantas Rachland mengungkit soal Megawati yang saat kalah pemilu tidak hanya mengkritik, dikatakannya bahwa PDIP dikerahkan untuk demonstrasi saat SBY memimpin.