Gibran Tak Terima Solo Jadi Kota dengan Angka Kematian Covid-19 Tertinggi, Rachlan: Kematian Tak Milih Tempat

- 2 Agustus 2021, 11:49 WIB
Wali Kota Solo Gibran
Wali Kota Solo Gibran /Instagram.com/@pemkotsurakarta

GALAMEDIA - Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik baru-baru ini nampak menyoroti perihal pernyataan Gibran Rakabuming terhadap Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan.

Sebelumnya, Gibran yang juga Wali Kota Solo mengkritik data angka kematian Covid-19 yang dihimpun pemerintah pusat untuk Kota Solo. Menurut Gibran, jumlah kematian Covid-19 di Kota Solo tidak setinggi yang dipaparkan oleh Luhut Binsar Pandjaitan.

Dalam pernyataannya, Gibran mengungkapkan bahwa angka kematian tinggi di Solo, karena mereka yang wafat bukan berasal dari Solo. Menanggapi hal tersebut, politisi Partai Demokrat, Rachlan Nashidik lantas turut angkat suara.

Baca Juga: Telkom Daftarkan HAKI MyDigiLearn dan Amoeba

Melalui akun Twitter pribadinya @RachlanNashidik, politisi Partai Demokrat menegaskan bahwa dirinya saat ini memberi pembelaan terhadap Luhut. “Kali ini saya bela Pak Luhut,” ujarnya dilansir Galamedia dari akun Twitter @RachlanNashidik pada Senin, 2 Agustus 2021.

Tak berhenti disitu, Rachlan Nashidik mengatakan pada Gibran bahwa kematian tidak dapat memilih tempat. Dalam unggahannya, politisi Partai Demokrat tersebut lantas apakah ada masalh jika korban berasal dari kota lain.

Baca Juga: PPKM Level 4 yang Berakhir Hari Ini, Ahli Epidemiologi: Perlu Dilanjutkan, Kasus Penularan Belum Terkendali

“Pak Wali, ini pandemi. Dan kematian tidak memilih tempat. Lalu kenapa bila korban berasal dari kota lain?,” ucap Rachland Nashidik. “Dia tak berhak dapat perawatan di Solo? Kematiannya tidak diakui dan tidak dicatat sebagai korban?” tambahnya.

Lebih jauh, Rachlan Nashidik menuding putra Presiden Jokowi ini telah menggunakan nyawa rakyat sebagai bahan pokrol. “Nyawa rakyat kok dipake bahan pokrol,” jelasnya.***

 

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x