Angka Kematian Tembus 100 Ribu, 76 Persen Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Didominasi Varian Delta

- 4 Agustus 2021, 17:59 WIB
Ilustrasi virus corona atau Covid-19.
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. /Pixabay/PIRO4D./

GALAMEDIA - Hingga hari ini, Rabu, 4 Agustus 2021, jumlah kasus positif Covid-19 bertambah 35.867.

Sejak pandemi melanda Tanah Air pada Maret 2020, total kasus konfirmasi positif mencapai 3.532.567.

Sementara untuk kasus sembuh secara total sudah mencapai 2.907.920, dengan pertambahan sebanyak 34.251 pada Rabu, 4 Agustus 2021.

Sedangkan angka meninggal total sudah mencapai sebanyak 100.636 jiwa. Hari ini, angkanya bertambah 1.747.

Baca Juga: Masih Penasaran, Dahlan Iskan Mau ke Singapura Demi Lacak Uang Rp 2 Triliun Milik Akidi Tio

Pemeriksaan hari ini tercatat sebanyak 242.328 spesimen. Suspek sebanyak 146.820 orang, dan kasus aktif sebanyak 524.011 orang.

Sementara itu, Kepala Sub Bidang Tracing Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, dr Koesmedi Priharto mengatakan Indonesia hampir 76 persen telah didominasi oleh virus Covid-19 varian Delta.

"Yang banyak di Indonesia adalah varian Delta. Hampir 76 persen didominasi varian Delta tersebut. Pada prinsipnya tetap saja bahwa virus itu merupakan self limiting deseas," jelas dia dalam dialog produktif "Kenal dan Cegah Varian Baru Virus Covid-19" secara daring di Jakarta, Rabu, 4 Agustus 2021.

Ia mengatakan, varian Delta dapat lebih cepat menular dan memiliki daya tembus yang kuat, sehingga dapat mempercepat persebaran virus.

Baca Juga: Begini Kondisi Terkini Pria yang Mencoba Bunuh Diri di Depan Balai Kota Bandung

Dijelaskan Koesmedi, terjadinya persebaran cepat varian Delta juga disebabkan perilaku manusia dari suatu wilayah tersebut sehingga penyakit ini merupakan penyakit head to head atau penularan dari orang ke orang.

"Ketika manusia berperilaku baik, maka turun jumlah angka yang menular tersebut. Tetapi bila perilaku manusia di wilayah itu jelek, maka angka itu akan meningkat," terangnya dikutip dari Antara.

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan mengatakan varian Delta tidak memiliki gejala spesifik yang berbeda dengan varian-varian sebelumnya.

Baca Juga: Pro Cat Ulang Pesawat Kepresidenan ‘Mati Kutu’ dengan Cuitan Lawas Fadjroel: Tergantung Warna Partai Berkuasa?

"Sebenarnya kalau untuk gejala varian Delta dengan varian lain itu tidak ada bedanya ya. Artinya yang diserang masih organ pernapasan dari mulai hidung sampai ke paru-paru," jelasnya.

Namun, ia mengatakan hal yang perlu diwaspadai adalah kondisi pasien yang terpapar tersebut, terutama mereka yang memiliki penyakit bawaan.

Ia mengimbau seluruh masyarakat yang terkena gejala untuk segera melakukan isolasi mandiri di dalam rumah dan secepatnya melakukan pengetesan.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x