Kasus Positif dan Kematian Akibat Covid-19 Masih Tinggi, Garut Sudah Kehabisan Stok Vaksin

- 4 Agustus 2021, 21:38 WIB
Ketua Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD Jabar, Memo Hermawan./Agus Somantri/Galamedia
Ketua Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD Jabar, Memo Hermawan./Agus Somantri/Galamedia /

GALAMEDIA - Pemerintah pusat maupun daerah sedang gencar–gencarnya melaksanakan vaksinasi guna meningkatkan daya tahan tubuh terhadap virus Corona.

Demikian pula yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut yang gencar melaksanakan vaksinasi baik di tingkat kabupaten hingga ke pelosok desa–desa.

Bahkan saat ini vaksinasi sudah terbuka bagi warga masyarakat, baik usia muda, Lansia maupun anak–anak.

Namun sayang, di saat gencar-gencarnya upaya yang dilakukan Pemkab dan Satgas Covid-19 Garut dalam melaksanakan program vaksinasi tersebut, stok vaksin di Garut malah mengalami kekosongan.

Baca Juga: Kuota Internet 10 GB Per Bulan Diberikan untuk Siswa SD-SMP-SMA, Dosen dan Mahasiswa Dijatah 15 GB

Terjadinya kekosongan dosis vaksin di Kabupaten Garut tersebut tak luput dari perhatian anggota DPRD Jabar, Memo Hermawan.

Bahkan Ketua Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD Jawa Barat itu mengaku prihatin dengan terjadinya kekosongan dosis vaksin, sementara kasus Covid-19 di Garut masih cukup tinggi terutama angka kematiannya.

"Begitu saya dengan dari Pak sekda bahwa di Garut sama sekali sudah tak ada stok vaksin, saya langsung menghubungi Pak Gubernur dan meminta agar Garut segera dikirim dosis vaksin," kata Memo.

"Namun menurut Pak Gubernur, pasokan vaksin ke Garut diperkirakan baru bisa dikirim sekitar minggu depan karena harus menunggu kiriman dari pusat," terang dia di DPC PDIP Garut, Jalan Merdeka, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu 4 Agustus 2021.

Memo yang juga Wakil Ketua Bidang Kehormatan Partai DPD PDI Perjuangan Jabar ini juga menyampaikan keprihatinannya atas tingginya angka kematian pasien Covid-19 di Kabupaten Garut.

Baca Juga: Indonesia dan AS Kompak Beri ‘Perlawanan’ ke China, Antony Blinken Singgung Soal Sumbangan Vaksin

Menurutnya, hal ini terjadi akibat terlambatnya penanganan yang disebabkan oleh berbagai faktor.

Ia menyebutkan, keterlambatan penanganan di antaranya terjadi karena keterbatasan jumlah tenaga kesehatan.

Selain itu, terang Memo, peningkatan kasus Covid-19 yang sangat tinggi juga menjadi faktor penyebab keterlambatan penanganan.

Memo menuturkan, akibat tingginya angka kasus Covid-19, maka kesiapan sarana prasarana untuk penanganan pasien Covid-19 pun kurang.

Seperti terjadi kekurangan oksigen dan obat-obatan sehingga penanganan terhadap pasien Covid-19 pun mengalami keterlambatan.

Baca Juga: Yakin Indonesia Jadi Negara Maju di 2045, Sri Mulyani Dapat Pujian dari Aktivis Ekonomi: Dihantam Tak Baper

Terhenti
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana membenarkan, saat ini Kabupaten Garut sudah kehabisan dosis vaksin.

Sehingga pihaknya tak bisa lagi melaksanakan kegitan vaksinasi sejak beberapa hari terakhir ini.

"Kondisi riil yang terjadi di Garut hari ini, sama sekali tidak tersisa dosis vaksin. sehingga pelaksanaan vaksinasi di beberapa unit layanan vaksin di Garut pun terhenti dan ada beberapa dosis kedua yang juga belum bisa dilaksanakan," terangnya.

Menurut Nurdin, kosongnya stok vaksin ini bukan hanya menyebabkan kegiatan vaksinasi untuk dosis pertama terhenti.

Namun juga telah menyebabkan warga yang seharusnya menjalani vaksinasi dosis kedua sampai saat ini belum bisa mendapatkannya.

Baca Juga: Habib Rizieq Kembali Harus 'Gigit Jari', Banding Kasus Kerumunan Megamendung Akhirnya Kandas!

Nurdin menyebutkan, pihaknya telah berupaya meminta kepada Gubernur Jawa Barat agar Garut segera dikirim dosis vaksin.
Namun sampai saat ini dari provinsi pun belum bisa mengirimkannya karena masih harus menunggu kiriman dari pusat.

"Kami sudah berusaha meminta bantuan ke Pak Gubernur, namun belum bisa karena pihak provinsi juga masih menunggu kiriman dari pusat," katanya.

Nurdin menuturkan, hingga saat ini jumlah warga Garut yang sudah menjalani vaksinasi masih rendah yakni baru sekitar 300 ribuan dari target 1,8 juta warga Garut yang harus divaksin. Sehingga kebutuhan dosis vaksin di Kabupaten Garut saat ini masih sangat tinggi.

"Jika terdapat 1,8 juta warga Garut yang harus divaksin, berarti Garut harus menyiapkan dosis vaksin sebanyak 3,6 juta karena harus menjalni dua kali vaksin," ucapnya.

Nurdin berharap, Garut secepatnya bisa mendapatkan kiriman dosis vaksin agar pelaksanaan vaksinasi bisa kembali dilanjutkan.

Ia menilai, pelaksanaan vaksinasi di Garut sangat urgen mengingat masih angka kasus positif Covid-19 masih cukup tinggi.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x