GALAMEDIA – Politisi Partai Demokrat (PD), Rachland Nashidik menyebutkan secara gamblang melalui akun Twitternya jikalau Presiden Jokowi pernah menolak mentah-mentah pesawat kepresidenan yang telah dibeli Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pasalnya, pada saat itu Presiden Jokowi ingin lebih memprioritas urusan pendidikan dan kesehatan ketimbang urusan pesawat kepresidenan. Menurutnya, sikap tersebut berbanding terbalik dengan sikap Jokowi saat ini.
Rachland Nashidik mengutarakan jika Presiden Jokowi saat ini ingin menggunakan uang rakyat untuk mengubah warna cat pesawat kepresidenan yang pernah ditolaknya dulu.
Menyoroti soal itu, pengamat hukum, Syarman menilai pernyataan tersebut berbanding terbalik dengan sikap Partai Demokrat pada 2019 silam.
“Dulu Demokrat setuju, kenapa sekarang baru protes dul?,” kata Syarman melalui akun Twitternya, seperti dikutip Galamedia, Kamis, 5 Agustus 2021.
Sebelumnya, Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Arteria Dahlan telah menyampaikan dengan tegas bahwa rencana pengecatan pesawat kepresidenan ini tidak perlu lagi diperdebatkan.
Pasalnya, rencana pengecatan pesawat kepresidenan ini sudah direncanakan sejak dua tahun yang lalu.
Di sisi lain, menurutnya, rencana pengecatan pesawat kepresidenan ini juga telah melalui prosedur administrasi hukum hingga disetujui oleh salah satu partai oposisi pemerintah yakni Partai Demokrat.
Maka dari itu, ia menilai sikap Partai Demokrat saat ini terkesan bertolak belakang dengan sikap mereka pada 2 tahun yang lalu.
“Lah dulu kenapa tidak ditolak (Partai Demokrat), padahal mereka sendiri tidak pernah mempermasalahkan sedikitpun terkait hal itu (rencana pengecatan pesawat kepresidenan),” ucap Arteria saat dimintai keterangan, Rabu, 4 Agustus 2021. ***