"Berdasarkan sistem informasi telah terkumpul sebanyak 148 inovasi dengan rincian 117 atau 79% inovasi berasal dari perangkat daerah, kelurahan, puskesmas dan UPT, dan 21 atau 21% inovasi dari masyarakat (non-Pemkot Cimahi). Angka ini telah berhasil mencapai target panitia, dan kita akan terus berusaha agar angka partisipasi kompetisi meningkat lebih besar lagi pada tahun 2022, seiring dengan semakin meningkatnya upaya memperkuat budaya inovasi di Kota Cimahi," terangnya.
Dikdik juga nenyampaikan bahwa, untuk menjaga netralitas dan kejujuran, maka juri untuk kategori peserta dari Pemkot Cimahi seluruhnya berasal dari luar Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Cimahi, yaitu dari unsur perguruan tinggi dan pemerhati kota di antaranya, dari Unpad, ITB, Unjani, Unpar, dan Baznas Kota Cimahi.
"Sedangkan untuk penjurian kategori non-pemkot merupakan kombinasi dari unsur perguruan tinggi dan juga ASN Pemkot Cimahi, agar hasil inovasi bisa dikolaborasikan, dikerjasamakan dengan SKPD-SKPD yang ada di Pemkot Cimahi," pungkasya.***