Network
GALAMEDIA - Seiring Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Bupati Sumedang H.Dony Ahmad Munir, menilai penerapan sistem ganjil-genap, untuk kendaraan pribadi (motor dan mobil) cukup efektif untuk menggeliatkan pergerakan usaha kecil.
“Berbeda dengan sistem penyekatan total. Semua kendaraan tidak bisa masuk. Sehingga situasi itu berdampak terhadap berhentinya pergerakan ekonomi, khususnya yang dijalankan pelaku usaha kecil," katanya, Minggu 8 Agustus 2021.
"Seperi pedagang kaki lima, ojek, layanan antar termasuk sopir angkutan umum,” imbuhnya.
Baca Juga: Pemerintah Klaim Ekonomi RI Tumbuh 7 persen, Refrizal: Kalau benar, Jokowi Layak jadi Presiden Seumur Hidup
Kebijakan ganjil-genap, dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk tetap beraktivitas meski dibatasi PPKM.
Ganjil-genap diterapkan masih dalam rangka mengurangi kegiatan masyarakat keluar rumah, namun praktiknya lebih humanis.
"Pemberlakuan ganjil genap ini bukan bertujuan untuk mengurai kemacetan karena kita bukan kota besar," ujarnya.
"Tetapi lebih dalam rangka PPKM. Dan kita memberikan ruang gerak bagi masyarakat untuk beraktivitas, meski dalam keterbatasan ruang dan waktu,” katanya.
Baca Juga: Sudjiwo Tedjo Desak TNI Turunkan Baliho Politik: Tak Etis, Jokowi Masa Jabatannya Masih Lama!
Sebut dia, ketika masih ada penutupan jalan atau penyekatan total.
Semua masyarakat yang ingin mengakses Jalan Protol di wilayah Sumedang Kota, tidak mendapat ruang sedikitpun.
Situasi itu, yang pada akhirnya menimbulkan keresahan dan kekecewaan masyarakat.
Pada akhirnya terhadap kebijakan itu dilakukan evaluasi, dan menghasilkan solusi dengan penerapan sistem ganjil-genap.
Baca Juga: Puji Hobi SBY Beradab dan Berbudaya, Fadli Zon: Semoga Bisa Diikuti Mantan Presiden Selanjutnya
Sistem ganjil-genap menjadi strategi jangka panjang penanganan Covid-19 di Kabupaten Sumedang.
"Dan tetaplah waspada dan disiplin menjalanlan protokol kesehatan,” ajaknya.***
