Sambut Olimpiade Paris 2024, Saking Ekstrem dan Konyol Ini Deretan Cabang Olahraga yang Terpaksa Ditiadakan

- 8 Agustus 2021, 15:15 WIB
Pembukaan Olimpiade Tokyo 2021.
Pembukaan Olimpiade Tokyo 2021. /Reuters/Naoki Ogura/REUTERS

GALAMEDIA - Ajang Olimpiade tak hanya menyajikan catatan rekor gemilang tapi juga drama dan kontroversi.  Salah satunya  nomor yang diperlombakan.

Sejak masa Olimpiade kuno hingga era modern, penikmat olahraga menjadi saksi sejumlah cabang yang tak lazim jika bukan ekstrem atau konyol.

Apa saja dan seperti apa? Berikut di antaranya seperti dikompilasi Galamedia dari Sportsmail belum lama ini.

Baca Juga: Tingkatkan Target Vaksinasi Per Hari, Dinkes Susun Strategi Pelaksanaan
 
Solo synchronised swimming

Dari namanya saja nomor yang satu ini jelas berlawanan. Sinkronisasi tapi solo?

Tapi ituah yang terjadi pada Olimpiade Amerika tahun 1984, ketika penyelenggara memasukkan renang indah solo yang bisa dibilang “balet air”.

Nomor olahraga ini memulai debutnya di Los Angeles, dengan perenang AS Tracie Ruiz membawa pulang medali emas.

Penyelenggara menekankan para atlet dinilai dari skill menyelaraskan gerakan dengan musik, sesuatu yang terdengar sangat aneh.

Hingga kini renang indah tim masih menjadi kompetisi resmi, tetapi renang indah solo hilang sejak 1992. Tidak terlalu sulit untuk memahami alasannya.

Baca Juga: Tragedi Pandemi Ingatan 20 Tahun Hilang Tiba-tiba, Bangun Pagi Ahli THT Yakin Masih Remaja Tahun 90-an

Tug of war

Tug of war atau tarik tambang seperti saat 17 Agustusan ternyata sempat menjadi nomor resmi  Olimpiade.

Dua tim untuk meregangkan tali dan mencoba menariknya melampaui titik yang ditentukan. Secara historis, Inggris jagoannya.

Berkekuatan delapan orang tim harus menarik lawan mereka sejauh enam kaki untuk menang atau mendominasi  dalam lima menit.

Tim Inggris yang sebagian besar terdiri dari polisi, menjadi favorit dan memenangkan dua emas serta satu medali perak. Tapi tahun 1920 nomor ini sudah tak ada lagi.

Baca Juga: Ali Ngabalin Sebut Rocky Gerung Profesor Abal-abal hingga Minta Segera Menikah, Tokoh Papua: Si Otak Sungsang

Live pigeon shooting

Ini benar-benar pernah menjadi olahraga Olimpiade dan tentu saja terasa kuno di zaman modern.

Tahun 1900, wanita berkompetisi untuk pertama kalinya di Oimpiade tetapi catatan historis tersebut ternoda oleh nomor menembak merpati.

Hampir 300 burung jadi sasaran tembak dan pemenang menjatuhkan 21 ekor untuk merebut medali.

Yang tidak mengejutkan, nomor yang satu ini hanya digelar satu kali di Olimpiade dan dipastikan tidak akan dimainkan lagi di masa depan.

Baca Juga: Sampaikan Permintaan Maaf Demi Jerinx SID, Nora Alexandra: Saya Sedang Bingung, Mohon Doanya

Roller hockey

Hoki es dan sepatu roda pernah digabungkan untuk nomor persilangan yang aneh di Olimpiade. Diciptakan sebagai hoki roller, olahraga ini memulai debutnya pada tahun 1992 di Barcelona.

Nomor ini mengikuti aturan hoki es tetapi alih-alih sepatu roda, bilah roller digunakan sebagai ganti sepatunya.

Argentina akhirnya meraih emas. Hoki roller hanya satu kali digelar tetapi penghargaan harus diberikan kepada penyelenggara yang setidaknya mencoba berpikir di luar kotak.

Baca Juga: Disaksikan Satu Indonesia, Berikut Rangkaian Acara Serta Link Streaming 'Cinta Abadi Leslar' Ditayangkan Live

La Canne

Nomor ini mirip anggar, tetapi pedang yang digunakan diganti dengan tongkat. Namanya? La Canne, seni bela diri Prancis.

La Canne memulai debutnya di Olimpiade 1924, tetapi dengan cepat pula menghilang.

Pertarungan berlangsung di atas ring, masing-masing pemain dipersenjatai tongkat.

Poin diberikan jika tongkat mengenai lawan. Meski demikian, kedua atlet tidak diperbolehkan untuk menyerang satu sama lain pada waktu yang sama.

Anggar standar sendiri masih berlangsung sejak diperkenalkan di awal Olimpiade modern di Athena pada tahun 1896.

Baca Juga: Saat Kades Pakai Rubicon dan Bupati Hanya Pakai Pajero, Ini Hikmat yang Bisa Diambil

Rope climbing

Panjat tali sempat menjadi bagian dari nomor senam Olimpiade tahun 1896, 1906, 1924 dan 1932.

Di nomor ini atlet menaiki tali yang digantung secara vertikal hanya dengan menggunakan tangan dan lengan. Dalam putaran yang sulit, mereka tidak diperbolehkan melibatkan gerakan kaki.

Persaingan awalnya dinilai berdasarkan kecepatan dan gaya panjat, tetapi di abad ke-20 para atlet berlomba juga mencapai puncak.

Catatan sejarah menunjukkan kemenangan sangat mengesankan pesenam AS George Eyser, yang pada tahun 1904 meraih medali meskipun kakinya cacat dan menggunakan kaki palsu yang terbuat dari kayu.

Baca Juga: Jokowi Berharap Generasi Muda Bersedia jadi Petani, Refrizal: Pak Jokowi Dulu, Nanti Rakyat Ikut

Swimming obstacle race

Nomor tidak biasa lainnya tersaji tahun 1900 di Paris saat penyelenggara menggelar halang rintang renang.

Berlangsung di jalur sepanjang 200 m, nomor ini merupakan kombinasi renang standar dengan rintangan yang mengharuskan atlet memanjat tiang, menyeberangi deretan perahu, dan menyelam di bawah beberapa objek.

Saat itu renang halang rintang dilangsungkandi Sungai Seine yang meski indah tapi juga berarus tak kenal ampun. Drama dan keberanian menjadi bagian dari nomor ini.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x