Tragedi Pandemi Ingatan 20 Tahun Hilang Tiba-tiba, Bangun Pagi Ahli THT Yakin Masih Remaja Tahun 90-an

- 8 Agustus 2021, 14:43 WIB
ILUSTRASI depresi.*
ILUSTRASI depresi.* //Instagram.com

GAAMEDIA - Kenyataan tak terbayangkan harus dihadapi Daniel Porter.

Ahli pendengaan berusia 36 tahun itu bangun di pagi hari dan mengira dirinya masih hidup di tahun 1990-an.

Dikutip Galamedia dari DailyMail belum lama ini, Daniel kehilangan semua ingatannya selama 20 tahun terakhir, termasuk pernikahan dan putrinya akibat kondisi otak yang langka.

Baca Juga: Jokowi Berharap Generasi Muda Bersedia jadi Petani, Refrizal: Pak Jokowi Dulu, Nanti Rakyat Ikut

Terbangun di samping istrinya, Ruth (37) pada Juli tahun lalu, warga Granbury, Texas, AS itu bersiap hendak ke sekolah. Ia tidak ingat istrinya apalagi Libby (10) putrinya.

Ruth sampai harus meyakinkan Daniel bahwa dia tidak diculik.   Daniel yang yakin berusia 16 tahun bahkan marah ketika melihat cermin. “Mengapa aku tua dan gemuk?” teriaknya.

Dokter mendiagnosis Daniel menderita Transient Global Amnesia, gangguan memori yang tiba-tiba.

Baca Juga: Moeldoko Beri Bukti Efektivitas PPKM, Ali Ngabalin: Sebentar Lagi Virus Akan Terbirit-birit

Namun diperkirakan sembuh dalam  24 jam, setahun berlalu, Daniel masih tak ingat apa pun. Sebagian besar lembaran hidupnya kini seolah halaman-halaman kosong.

“Dia bangun pagi itu dan tidak tahu siapa aku atau di mana dia. Dia sangat bingung dan tidak mengenali ruang tidur kami,” kenang Ruth.

Daniel berpikir dia mabuk dan pulang dengan wanita lebih tua yang menculiknya atau mengajaknya selingkuh. Salah satu ingatan yang tersisa adalah program TV kesukaan, WWE.

Baca Juga: Spoiler Tokyo Revengers Episode 19: Valhalla Mendominasi Pertempuran, Toman Kalah!

Dan ketika Ruth mengetahui tahun tayangan acara dimaksud, baru ia menyadari sang suami hidup di tahun 90-an.

Hanya orangtua Daniel yang mampu meyakinkannya bahwa Ruth tidak berbohong.

Tapi sejauh ini selain ingatan akan kedua orangtuanya, Daniel tetap tidak ingat pernah menikah apalagi memiliki anak perempuan.

Baca Juga: Bupati Sumedang Sebut Penerapan Ganjil-Genap Geliatkan Usaha Kecil

Selain kehilangan kenangan dengan orang yang dicintainya, Daniel kehilangan semua ingatan akademisnya hingga harus berhenti bekerja sebagai spesialis pendengaran.

Ruth mencoba membantu Daniel mendapatkan kembali sebagian ingatannya dengan berkeliling di sekitar rumah dan mempertemukan kembali dengan teman-temannya.

Hilangnya ingatan Daniel juga membuat kepribadiannya berbeda.

“Aku hanya mengenali selera humornya. Dia kini lebih ramah dan mudah bergaul,” ungkap Ruth.

Baca Juga: ICLD Bedah PP Nomor 56 Tahun 2021 Menyoal Royalti Hak Cipta Lagu

Hingga saat ini dokter belum bisa memastikan penyebab kondisi Daniel. Salah satu teori yang paling mungkin adalah stres emosional.

Ruth mengakui Daniel mulai mengalami kejang-kejang akibat stres pada Januari 2020 setelah kehilangan pekerjaan dan menjual rumah.

Sejak pandemi Covid-19 pecah pekerjaan dan usaha mereka karam.

Selain kehilangan pekerjaan dan menjual sebagian besar harta benda pada tahun 2019, pasangan muda itu itu pindah ke Missouri untuk bekerja tetapi musibah menerpa. Mereka tidak dibayar oleh tempat kerjanya.

Baca Juga: Pemerintah Klaim Ekonomi RI Tumbuh 7 persen, Refrizal: Kalau benar, Jokowi Layak jadi Presiden Seumur Hidup

Terguncang tanpa teman atau kerabat, keduanya kembali ke rumah orangtua Daniel untuk memulai semua dari nol. Saat itulah Daniel mulai mengalami kejang non-epilepsi.

Kondisi Daniel cukup mengkhawatirkan.

“Selain sangat kesakitan, ia harus berjalan dengan tongkat selama enam bulan hingga akhirnya otaknya seolah tak sanggup lagi bertahan dan menghapus 20 tahun ingatan,” papar Ruth.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x