Laporan Iklim Dirilis, PBB Beri 'Alarm' Darurat Perubahan Iklim Dunia, IPCC Minta Jangan Abaikan Hal Ini

- 10 Agustus 2021, 15:22 WIB
ilustrasi perubahan iklim.
ilustrasi perubahan iklim. /Pixabay/Gerd Altmann

GALAMEDIA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberi peringatan mengenai perubahan iklim yang berdampak di seluruh dunia.

Berdasarkan laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), 234 ilmuwan mengatakan pemanasan global saat ini membawa dampak buruk.

Hal itu telah memicu banyak perubahan di berbagai wilayah termasuk kekeringan dan badai yang lebih parah hingga naiknya air laut.

Laporan itu menegaskan belum terlambat untuk mengurangi emisi pemanasan iklim tersebut dan menjaganya agar tetap stabil.

Untuk menghentikan dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global, suhu internasional harus berada jauh di bawah 2 derajat Celcius dan idealnya ada pada 1,5 derajat Celcius.

Baca Juga: 355 Pelamar CPNS di Kota Cimahi Lakukan Sanggahan

Pejabat PBB mengatakan IPCC telah membunyikan alarm terhadap perubahan iklim yang saat ini terjadi. Namun, negara-negara di dunia seolah tak peduli dengan hal tersebut.

"Dunia mendengarkan tetapi tidak mendengar. Dunia mendengarkan tetapi tidak bertindak cukup kuat dan akibatnya, perubahan iklim adalah masalah yang ada di sini sekarang," kata Inger Andersen, direktur eksekutif Program Lingkungan PBB, dilansir Reuters.

"Tidak ada yang aman dan semakin memburuk lebih cepat," katanya kepada wartawan

Ketua IPCC Hoesung Lee mengatakan laporan itu memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perubahan iklim dan bagaimana hal itu sudah terjadi di seluruh dunia.

"Ini memberi tahu kita bahwa tidak dapat disangkal bahwa aktivitas manusia menyebabkan perubahan iklim dan membuat peristiwa cuaca ekstrem lebih sering dan parah," katanya.

Laporan tersebut mengatakan semua bagian dunia akan terpengaruh oleh perubahan iklim. Di dalam laporan itu juga berisi informasi terperinci tentang dampak berdasarkan wilayah.

Laporan itu juga mencakup informasi ilmiah spesifik tentang wilayah kutub dan mengatakan sangat mungkin Arktik telah menghangat lebih dari dua kali tingkat global selama 50 tahun terakhir.

Baca Juga: Kabupaten Garut Kembali Turun ke Level 3 Dalam Masa Perpanjangan PPKM

Itu telah menyebabkan peristiwa panas yang lebih ekstrem, pencairan lapisan es dan musim kebakaran yang lebih lama, sementara Arktik bisa bebas es di musim panas setidaknya sekali pada tahun 2050, katanya.

Penulis utama laporan IPCC Dirk Notz yang mengepalai penelitian tentang es laut di Universitas Hamburg Jerman, mengatakan Arktik adalah "sistem peringatan dini planet kita", dengan perubahan iklim yang terwujud lebih awal dan lebih kuat di sana.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x