Usai Ditegur UNESCO, Sabana Kawasan TN Komodo Terbakar Hingga 10 Hektare, BTNK Duga Karena Kemarau Panjang

- 10 Agustus 2021, 15:35 WIB
Ilustrasi kebakaran lahan.
Ilustrasi kebakaran lahan. /Pexels/Vladyslav Dukhin

GALAMEDIA - Sabana di Laju Pemali kawasan Taman Nasional (TN) Komodo, Manggarai Barat, NTT dilalap si jago merah hingga 10 hektare pada Sabtu, 7 Agustus 2021.

Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) hingga saat ini masih menyelidiki penyebab kebakaran.

Untuk sementara waktu, pihaknya mengatakan kebakaran dipicu kemarau panjang.

Baca Juga: Lelah Kritik Pemerintah Terkait Kedatangan 303 WNA China, Fadli Zon Ucapkan Selamat Datang

"Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Untuk sementara, kami perkirakan karena kemarau panjang, cuaca yang sangat panas di daerah terjal yang susah diakses oleh manusia," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha BTNK Dwi Putro Suhiarto, yang dilansir Antara.

Pihaknya menuturkan hasil analisis ada lompatan-lompatan api yang membentuk spot tertentu sehingga lahan yang terbakar tidak pada satu titik saja melainkan meluas hingga 10 hektare.

Mengingat lokasinya yang terpencil, api baru bisa dipadamkan pada hari Minggu pukul 05.00.

Baca Juga: Laporan Iklim Dirilis, PBB Beri 'Alarm' Darurat Perubahan Iklim Dunia, IPCC Minta Jangan Abaikan Hal Ini

BTNK menegaskan tak ada satu pun satwa mati akibat kecelakaan tersebut.

"Kami sudah identifikasi bahwa tidak ada satu pun satwa mati akibat kebakaran ini," ujarnya.

Pihak BTNK juga mengatakan lokasi kebakaran bukan merupakan tempat wisata melainkan berada di daerah terjal.

"Itu bukan tempat wisata, tapi daerah terjal. Supaya tidak terjadi kebakaran lagi, kami akan meningkatkan patroli dan memonitor titik panas," imbuhnya.

Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta 10 Agustus 2021: Tanpa Merasa Bersalah, Elsa Ceritakan Kronologi Saat Membunuh Roy

Seperti yang diketahui, saat ini pemerintah sedang mengembangkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Labuan Baju, Nusa Tenggara Timur.

Proyek ini diperkirakan akan mengubah satu kawasan secara signifikan. Kawasan tersebut adalah Pulau Rinca di Kabupaten Manggarai Barat yang termasuk kawasan Taman Nasional Komodo.

Proyek ini nantinya akan menjadi destinasi wisata seperti geopark atau diberi konsep seperti Jurassic Park.

Proyek tersebut mendapat kecaman keras dari Komite Warisan Dunia UNESCO.

Baca Juga: 1.000 Mahasiswa Ikuti Vaksinasi Covid-19 di Kampus UPI

UNESCO meminta pemerintah Indonesia untuk menghentikan seluruh proyek pembangunan infrastruktur pariwisata di kawasan Taman Nasional Komodo.

Dilansir Galamedia dari Twitter @KawanBaikKomodo, permintaan pemberhentian proyek TN Komodi ini telah diputuskan pada Konvensi Komite UNESCO tanggal 16-31 Juli 2021.

"Pemerintah juga diminta mengajukan dokumen AMDAL untuk dinilai oleh IUCN (Uni Internasional Konservasi Alam)," cuit Kawan Baik Komodo.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x