Aktivis Faizal Assegaf Nilai Said Didu Makin Ngawur Serta Provokatif: Efek Kalah Pilpres Jadi Ngaco

- 10 Agustus 2021, 16:57 WIB
Faizal Assegaf.
Faizal Assegaf. /Instagram/@faizal.assegaf

GALAMEDIA – Di tengah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, Indonesia justru kedatangan 34 tenaga kerja asing (TKA) asal China.

Mereka tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu, 7 Agustus 2021 lalu.

Direktorat Jenderal Imigrasi juga membenarkan kedatangan 34 TKA ini. Menurutnya mereka merupakan pemegang Izin Tinggal Terbatas (Itas) dan sudah memenuhi seluruh aturan Satgas Penanganan Covid-19.

TKA tersebut telah mendapat rekomendasi untuk diizinkan masuk dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno-Hatta.

Baca Juga: Andi Arief Anggap Jokowi Percayai Orang Lelah Tangani Pandemi, Ferdinand Hutahaean Langsung Pasang Badan!

"Mereka telah lolos pemeriksaan kesehatan oleh KKP Soetta, lalu diberi rekomendasi untuk diizinkan masuk Indonesia. Kemudian dilakukan pemeriksaan keimigrasian dan diketahui bahwa mereka semua pemegang Itas sehingga masuk dalam kategori orang asing yang diizinkan masuk sesuai Peraturan Menkumham 27 Tahun 2021," ungkap Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi, Arya Pradhana Anggakara dalam keterangannya, Minggu, 8 Agustus 2021.

Tak lama kabar beredar, kedatangan TKA China tersebut menuai kritikan dari sejumlah pihak, termasuk dari dari eks Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu (MSD).

MSD mengaku telah mempersoalkan mengenai kedatangan TKA dari China sejak 2016, saat dirinya masih dalam jajaran pemerintahan, namun tidak ada yang mendengarnya.

"Saya persoalkan TKA Asing dari China sejak 2016 (saat masih di dalam pemerintahan) tapi seakan berteriak di padang pasir," ungkapnya melalui akun Twitter pribadi @msaid_didu Selasa, 10 Agustus 2021.

Baca Juga: Heboh PDH DPRD Kota Tanggerang Berbahan Louis Vuitton, Bintang Emon: Terlalu Mahal untuk Sekedar 'Baju Tidur'

Menurut MSD, TKA China sangat kuat, bahkan aturan selalu diubah demi memudahkan mereka masuk ke Indonesia. Dia lantas berharap agar Indonesia kembali berdaulat.

"Mereka sangat kuat. Bahkan aturan selalu diubah demi memudahkan mereka masuk ke Indonesia. Semoga tiba saatnya kita kembali berdaulat," pungkasnya.

Menanggapi cuitan MSD, aktivis Faizal Assegaf lantas menanyakan pembuktian dari ucapannya.

"Ah yg bener?" ujarnya melalui akun Twitter @faizalassegaf Selasa, 10 Agustus 2021.

Baca Juga: TV DIGITAL PENDORONG KREATIFITAS ?

Faizal menilai komentar MSD semakin ngawur serta diksi yang digunakan mengandung unsur provokatif.

"Maaf, komen pak @msaid_didu makin ngawur aje. Diksi ginian jelas provokatif, hamya menunjukan semangat rasis & tendensius," tuturnya.

Menurut aktivis ini, pengalaman pribadi MSD tidak mewakili realita yang sebenarnya. Di akhir cuitannya, dia menghubungkan Pilpres dengan komentar MSD.

"Pengalaman pribadi anda tdk mewakili realita yg sebenarnya. Efek kalah Pilpres, kok jd ngaco begini ya?" pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x