"Kita harus terus berjuang, membangun. Alhamdulillah kita bisa dua kali menang pemilu. Dari partai yang dulu selalu disebut partai rakyatlah, partai sandal jepit lah, partai gurem, nah coba bayangkan, sekarang bisa seperti begini dan bertahan," jelas Megawati dilansir Antara.
"Tapi kan tidak bisa, tidak ada garansi sesuatu itu akan selalu ada. Yang selalu ada itu hanya Yang Di Atas (Allah SWT, red). Jadi kita harus berusaha terus, jangan hanya ingin menikmati kehidupan zona nyaman itu," tambah dia.
"Saya tidak mengatakan akan menjadi puritan, hidup hanya seadanya, tidak. Tetapi kamu hiduplah yang baik. Artinya baik itu kan bisa memenuhi kewajiban dalam menyekolahkan anak, tidak ada kesulitan, boleh namanya sejahtera, kesehatan terjamin. Nah, ini kan yang sebenarnya harus kita bangun bersama. Tidak bisa sendiri-sendiri, dan tidak bisa elan perjuangan itu hilang," lanjut Presiden Kelima RI ini.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menguatkan pesan Megawati. Menurutnya, pesan sang ketua umum sangat kontekstual di tengah kondisi pandemi saat ini.
Bahwa tugas anggota dan kader PDIP adalah terus menggelorakan semangat juang di tengah kehidupan rakyat.
Maka kepada seluruh kader di struktur partai, yang duduk di DPR/DPRD, maupun kepala daerah, agar menjaga spirit juang dan moral, berdisiplin melakukan konsolidasi, dan hadir sebagai wakil partai yang memiliki roh kerakyatan.
"Jangan pernah kita melupakan jati diri sebagai bagian dari Wong Cilik. Indonesia harus terus tumbuh dan berkembang. Maka mari terus menggelorakan semangat juang bagi seluruh anak-anak bangsa sehingga mereka memiliki fighting spirit untuk berdarma bakti yang terbaik kepada bangsanya," tutur Hasto.
Hasto bertindak sebagai Inspektur Upacara dengan ditemani Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning dan Anggota Fraksi PDIP di DPR, Deddy Yevri Sitorus. Bertindak sebagai Komandan Upacara adalah Yoseph Aryo Adhi yang juga Kepala Sekretariat DPP PDIP.***