Sebut Pidato Jokowi Menjual Mimpi dan Optimisme, Ketum ProDEM: Tanpa Penyesalan, Tanpa Belasungkawa

- 17 Agustus 2021, 14:38 WIB
Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule. /Twitter/@KetumProDEM
Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule. /Twitter/@KetumProDEM /

GALAMEDIA - Ketum ProDem, Iwan Sumule turut memberikan tanggapan terkait pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD Tahun 2021.

Melalui akun Twitter pribadinya @KetumProDEmnew, Iwan Sumule menilai pidato Jokowi kembali 'menjual' optimisme dan mimpi dalam hal menurunkan angka kemiskinan.

“Pidato @jokowi kembali jual optimisme dan mimpi,” tulis Iwan Sumule dilansir Galamedia dari akun Twitter @KetumProDEMnew pada Selasa, 17 Agustus 2021.

Baca Juga: Jokowi Tetapkan Tes PCR Maksimal Rp 550 Ribu, Iwan Fals: Lebih Alhamdulillah Lagi Kalo Gratis Pak

Dalam unggahannya, Iwan Sumule menyebutkan bahwa Jokowi kembali membuat janji dengan mengatakan bahwa pemerintah akan menurunkan angka kemiskinan secara ekstrim.

“Menurunkan angka kemiskinan secara ekstrim,” ujarnya.

Iwan Sumule pun menyoroti isi dari pidato Jokowi yang dinilai tidak mengandung penyesalan ataupun belasungkawa atas 100 ribu lebih kematian rakyat yang diakibatkan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Peringati HUT RI ke-76, Megawati: Baru 76 Tahun, Kita Ingin Bisa Ribuan Tahun Berdiri!

“Tanpa penyesalan, tanpa belasungkawa atas 100 ribu lebih rakyat yang telah meninggal akibat Covid-19. Terlalu!” tuturnya.

Meskipun disebutkan bahwa ekonomi meroket sebesar 7,07 persen, Iwan Sumule mengungkapkan bahwa hingga saat ini rakyat masih kesulitan untuk mencari makan dan kemiskinan masih meningkat.

“Ekonomi meroket 7,07%, tapi rakyat susah cari makan, kemiskinan meningkat,” ujarnya.

Baca Juga: ICW Catat 444 Kasus Korupsi Selama 2020, Benny Harman: Jadikan Renungan bagi Penguasa di Hari Kemerdekaan!

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD Tahun 2021 pada Senin, 16 Agustus 2021.

Dalam pidato kenegaraan tersebut, Jokowi menyampaikan sejumlah poin tentang penguatan di sektor kesehatan, ekonomi, dan kelembagaan negara.

Jokowi mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah mengingatkan semua pihak untuk selalu peduli kepada sesama.

Baca Juga: 10 Perusahaan dengan Wawancara Kerja Tersulit di Indonesia, Posisi Puncak Ditempati Start-up Terkenal

"Penyakit yang diderita oleh seseorang akan menjadi penyakit bagi semuanya. Penyelesaian pribadi tidak akan pernah menjadi solusi. Penyelesaian bersama menjadi satu-satunya cara," tutur Jokowi.

"Dengan budaya yang selalu saling peduli dan saling berbagi, masalah yang berat ini bisa lebih mudah terselesaikan," sambungnya.

Jokowi lantas mengajak semua pihak untuk terus memegang teguh nilai-nilai toleransi, Bhinneka Tunggal Ika, Gotong Royong, dan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Baca Juga: Soroti Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi, Fadli Zon: Harusnya Minta Maaf, 120 Ribu Warga Bangsa Kita Wafat!

"Kita lewati ujian pandemi dan ujian-ujian lain setelah ini, dengan usaha yang teguh, disertai dengan doa pengharapan yang tulus," ucapnya.

"Kita jaga kesehatan kita, disiplinkan diri dalam protokol kesehatan, serta saling menjaga dan saling membantu. Tidak ada orang yang bisa aman dari ancaman Covid-19, selama masih ada yang menderitanya," tutur Jokowi.

Jokowi pun menyadari betul adanya kepenatan, kejenuhan, kelelahan, kesedihan, dan kesusahan yang dirasakan oleh rakyat selama pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Bagikan Momen Bersama Presiden Afghanistan, Fadli Zon: Presiden Ghani Telah Meninggalkan Kota Kabul

"Saya juga menyadari, begitu banyak kritikan kepada pemerintah, terutama terhadap hal-hal yang belum bisa kita selesaikan," ujarnya.

"Kritik yang membangun itu sangat penting, dan selalu kita jawab dengan pemenuhan tanggung jawab, sebagaimana yang diharapkan rakyat," kata Jokowi.

Jokowi pun mengucapkan terima kasih untuk seluruh anak bangsa yang telah menjadi bagian dari warga negara yang aktif, dan terus ikut membangun budaya demokrasi.

Menurut Jokowi, semboyan Bulan Kemerdekaan pada tahun ini, yakni "Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh", hanya bisa diraih dengan sikap terbuka dan siap berubah menghadapi dunia yang penuh disrupsi.

Baca Juga: Bagikan Momen Bersama Presiden Afghanistan, Fadli Zon: Presiden Ghani Telah Meninggalkan Kota Kabul

"Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, hanya bisa dicapai jika kita semua bahu-membahu dan saling bergandeng tangan dalam satu tujuan," kata Jokowi.

"Kita harus tangguh dalam menghadapi pandemi dan berbagai ujian yang akan kita hadapi dan kita harus terus tumbuh dalam menggapai cita-cita bangsa," sambungnya.

Terakhir, Jokowi berharap semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa meridhoi dan mempermudah upaya bangsa Indonesia, dalam meraih Indonesia Maju yang semua pihak cita-citakan.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x