Usai Habib Rizieq Didorong Jadi Dubes, Kini Jokowi Diminta Segera Jalin Komunikasi dengan Taliban

- 17 Agustus 2021, 16:11 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Tangkap layar YouTube.com/Sekertariat Presiden



GALAMEDIA - Sebelumnya, nama eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab sempat diusulkan menjadi duta besar RI untuk pemerintahan Taliban Afghanistan.

Usulan itu setidaknya mencuat dan diungkapkan oleh seorang Guru Besar UI, Prof Ronnie H Rusli. Ronnie menilai bahwa Habib Rizieq cocok secara akademis untuk menempati posisi tersebut.

"Lebih cocok HRS setelah bebas jadi Dubes RI di Pemerintahan Taliban di Afghanistan menurut pendapat secara akademis karena lancar berbahasa Arab sama persis dengan bahasa yang digunakan di Qatar tempat pemimpin Taliban berada selama pendudukan Amerika di Afghanistan,” kata Ronnie melalui Twitter seperti dilihat Galamedia Selasa, 17 Agustus 2021.

Baca Juga: Warna Alam Pasang Bendera Merah Putih di Tebing Ketinggian 165 Meter

Sementara itu di sisi lain, politikus PPP juga mendorong agar Presiden Jokowi segera menjalin komunikasi diplomatik dengan penguasa Afghanistan yang baru.

Legislator PPP Syaifullah Tamliha menyebut bahwa selama ini, selain kedekatan Jokowi dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani namun juga dengan pemimpin taliban yang berada di Doha, Qatar.

"Meskipun Presiden Jokowi tampak menunjukkan 'keakraban' dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, yang sekarang memilih kabur ke Tajikistan, Indonesia menurut informasi yang saya peroleh, diam-diam Presiden Jokowi juga terus-menerus menjalin hubungan dengan pimpinan pejuang Taliban yang berpusat di Doha, Qatar," ujarnya kepada wartawan Selasa, 17 Agustus 2021.

"Terakhir beberapa bulan yang lalu Menlu RI Retno Marsudi juga berkunjung ke Doha, yang tentunya mengemban misi yang sama," sambungnya.

Baca Juga: PDIP Jabar Bagikan Ratusan Kotak Nasi kepada Tenaga Kesehatan di RSUD Al-Ihsan

Selain itu, Anggota Komisi I DPR RI ini juga menilai bahwa pengambilalihan kepemimpinan Afghanistan oleh kelompok Taliban akan memperjelas posisi negara itu.

Afghanistan kata dia akan menjadi Republik Islam Afghanistan selepas kepemimpinannya dikuasai Taliban.

Ia melanjutkan bahwa Afghanistan juga akan memiliki sumber daya alam yang melimpah dan mengundang negara lain untuk berinvestasi.

Tak hanya itu, dominasi Amerika Serikat di Afghanistan juga akan tidak lagi menonjol.

"Jika sudah pulih akan menjadi negara dengan sumber daya alam melimpah yang tentunya menarik investor asing dan yang ketiga dominasi Amerika Serikat tersebut negara yang dulunya kawasan Persia tersebut nyaris tidak menonjol lagi," kata Tamliha.

Sebab itu, Tamliha mendorong agar Jokowi terus menjalin komunikasi dengan pemimpin Taliban yang kini sudah berhasil menguasai Afghanistan.

"Pemerintah Indonesia telah mengambil sikap yang tegas dengan tidak memulangkan para diplomatnya, termasuk Duta Besarnya dari Afganistan," katanya.

"Kita berharap Indonesia segera menjalin komunikasi diplomatiknya dengan para pemimpin pejuang Afghanistan yang akan memimpin negara tersebut. Baik yang ada di Kabul maupun yang bermarkas di Doha, Qatar," pungkas Tamliha.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x