Cepat Tanggap! 1 Warga Terpapar Covid-19, Selandia Baru Terapkan Lockdown Nasional 3 Hari

- 19 Agustus 2021, 13:31 WIB
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern memutuskan untuk kembali melakukan kembali lockdown setelah ditemukan satu kasus covid di negaranya.
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern memutuskan untuk kembali melakukan kembali lockdown setelah ditemukan satu kasus covid di negaranya. /REUTERS

GALAMEDIA - Pemerintah Selandia baru belum lama ini langsung cepat tanggap dalam memutus mata rantai penyebaran kasus positif Covid-19.

Diketahui Selandia Baru dengan cepat menerapkan kebijakan lockdown guna menekan laju penyebaran covid-19, meski saat ini dilaporkan bahwa negara tersebut hanya menemukan satu kasus Covid-19.

Oleh karena itu, mau tidak mau Selandia Baru terpaksa menutup seluruh akses dan kegiatan selama tiga hari untuk skala nasional.

Baca Juga: Gelar IT Summit Virtual, Direktorat Jenderal Pajak Ajak Masyarakat Kembangkan Sistem Perpajakan

Sementara untuk wilayah coastal town of Coromandel lokasi ditemukannya kasus covid-19 tersebut akan ditutup selama 7 hari.

Dilansir Galamedia dari Express, Jacinda Ardern sebagai Perdana Menteri bergerak cepat untuk menutup sekolah, kantor hingga fasilitas vaksin selama tiga hari setelah menemukan satu kasus positif Covid-19 pada Selasa, 17 Agustus 2021.

Menanggapi hal tersebut, komentator politik dan asisten senior parlemen Inggris, Bella Wallerstei, mendesak rakyat Selandia Baru untuk menolak tindakan yang dianggap kejam tersebut.

Baca Juga: Lesti Kejora Tampil Memesona di Hari Pernikahannya dengan Make-up dan Busana Adat Sunda

Melalui akun Twitter pribadinya @BellaWallerstei, ia mengatakan bahwa Jacinda sudah tidak mempunyai rencana atau tindakan lain selain lockdown.

"Negara tanpa kasus covid sama sekali hanyalah sebuah angan belaka. Jika lockdown adalah solusi dari masalah virus ini, dunia mungkin sudah bebas Covid sejak 17 bulan yang lalu" cuit Bella dilansor Galamedia dari akun Twitter @BellaWallerstei pada Kamis, 19 Agustus 2021.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Kesehatan Selandia Baru, Dr. Ashley Bloomfield mengatakan kasus covid-19 baru ditemukan pada pria berusia 58 tahun. Setelah dilakukan tes, istri dari pria tersebut negatif.

Baca Juga: Keren! Tim KKN Unpad Ubah Limbah Cangkang Telur Jadi Pupuk dan Biopestisida

Jacinda Ardern mengatakan virus yang menyebabkan pria tersebut terpapar belum tahu jenis dan asalnya.

Sehingga pemerintah harus mempelajari terlebih dahulu dan sementara menutup semua akses di seluruh negara kecuali untuk kebutuhan mendesak.

"Sebelumnya, kami telah berhasil menurunkan kasus dengan melakukan pencegahan di awal. Varian baru Delta mungkin bisa lebih berbahaya dan kami akan melakukan hal yang sama seperti sebelumnya, yaitu melakukan pembatasan seluruh kegiatan," ujarnya.

Baca Juga: Pemerintah Pangkas Dana Bansos untuk Proyek, PKS: Masih Oleng, Terlihat Gagap dan Tidak Peka

"Kami sudah membuat kebijakan pencegahan di awal untuk menurunkan kasus daripada melakukan tindakan setelah virus tersebar," katanya.

"Melihat negara tetangga (Australia) baru melakukan tindakan pencegahan setelah virus tersebut menyebar luas, namun hasil dari kebijakan tersebut sampai saat ini masih sulit diatasi," lanjutnya.

Sekali lagi Jacinda Ardern menegaskan kepada masyarakat Selandia Baru untuk mengikuti aturan yang sudah dibuat.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x