Setelah tak menunjukkan peningkatan, ayah pun dilarikan ke rumah sakit. Selama dirawat mereka hanya dapat berkomunikasi menggunakan telepon atau video call saja. Hingga hari yang tak pernah diinginkan itu tiba. Rumah sakit menelpon bahwa ayah mereka telah wafat.
Baca Juga: Rocky Gerung: Kegiatan Istana Bukan Memantau Penderitaan Rakyat, Tapi Memantau Media Sosial
Ayahnya adalah seorang staf tata usaha di sebuah sekolah Islam di Bogor. Penghasilannya pun tak banyak. Meski demikian mereka bersyukur ayahnya masih memiliki penghasilan tetap.
Kini setelah ayahnya wafat, kehidupan mereka ditopang oleh sang ibu yang berprofesi sebagai guru ngaji privat.
Ibunya menjadi guru ngaji privat sejak lama. Selain sang ibu, kakak pertama mereka juga bekerja meski belum mendapatkan pekerjaan tetap.
"Anak pertama kerja, tapi belum punya pekerjaan tetap, ya sedikit-sedikit mah bantu saya," ungkap Agustinah.
Ia berharap bahwa anak-anaknya dapat menyelesaikan sekolah dengan baik. Kemudian melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi hingga mendapatkan pekerjaan yang layak.***