“Justru mesti diperberat karena masyarakat bereaksi lebih berat, karena dia pejabat tinggi, dia korupsi di tengah pandemi, dia adalah pimpinan partai politik, macam-macam,” tandasnya.
Ajaib rasanya, sambung Rocky, jika masyarakat dilarang menghujat Juliari, mengingat dirinya punya ratusan fungsi politik.
“Dia punya ratusan fungsi politik publik, dan publik gak boleh caci maki, itu ajaib hakimnya tuh,” katanya lagi.
Oleh karena itu, masyarakat sipil akhirnya membuat pengadilan di luar, seperti di baliho, mural, spanduk dan lainnya.
“Jadi prinsip-prinsip hukum semacam ini yang gak lagi ada di kita. Karena itu masyarakat sipil bikin pengadilan di luar, di baliho, di mural, di spanduk,” pungkasnya. ***