“Nanti kami akan menemui Habib," ujarnya.
Namun ia mengaku belum mengatur jadwal kapan akan bertemu dengan HRS.
Dalam kesempatan itu, Aziz Yanuar kembali mengungkapkan penegakan hukum terhadap kliennya sangatlah zalim.
"Penegakan hukum, diskriminatif ini kemudian keadilan diinjak seinjak-injaknya menurut kami zalimnya sudah brutal dan sudah brutal," ujarnya.
Meski begitu, lanjut dia, pihaknya akan terus berjuang bagaimanapun caranya agar HRS bisa dilepaskan dari jeruji besi.
Dia menilai pihak Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memperlakukan HRS sangat tidak adil.
"Giliran Habib Rizieq Shihab kasasi dasar hukumnya ada tapi ditolak tanpa argumen. Tapi giliran JPU kasasi padahal dilarang UU malah diterima. Untuk Habib Rizieq Syihab meski ada dasar hukumnya tidak pernah digubris. Untuk JPU atau pihak yang dekat dengan Habib Rizieq meski tak melanggar UU terus dihajar, tidak peduli," tegasnya.
Karena itu, ia menyatakan, bakal mendatangi kantor Ombudsman RI dan Komisi Yudisial (KY) besok. Mereka akan melaporkan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dan Pengadilan Negeri Jakarta Timur atas dugaan mal-administrasi.
Aziz mengatakan akan menyertakan ratusan ribu petisi yang telah ditandatangani. Tanda tangan tersebut berhasil pihaknya kumpulkan sejak 10 Agustus 2021 dan hingga saat ini sudah terkumpul sekitar 500 ribu tanda tangan.
"Jadi tadi kita akan lampirkan (tanda tangan petisi) ke setiap surat-surat yang akan kita ajukan dalam waktu dekat. Kan kita akan ke Ombudsman besok rencananya dan juga ke Komisi Yudisial. Setebal itu kita akan bawa. Kemarin yang ke Mahkamah Agung sudah kita bawa ini masih terus jadi itu juga akan kami bawa," kata Azis.