Dalam Rakornas Percepatan Penurunan Stunting Bupati Sumedang Didaulat Jadi Narasumber

- 24 Agustus 2021, 16:40 WIB
Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir paparkan percepatan penurunan stunting, pada acara Rakor Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting secara virtual, Selasa 24 Agustus 2021.Ade Hadeli/Galamedia//
Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir paparkan percepatan penurunan stunting, pada acara Rakor Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting secara virtual, Selasa 24 Agustus 2021.Ade Hadeli/Galamedia// /

GALAMEDIA - Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir didaulat menjadi narasumber pada acara Rakor Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting secara virtual, Selasa 24 Agustus 2021.

"Ini menjadi hal (narasumber) yang membanggakan, karena Sumedang mendapat kepercayaan untuk berbagi strategi dan pengalaman dalam menangani stunting," ujar Bupati.

Diawali pada Tahun 2018, stunting di Kabupaten Sumedang berada di angka 32, 02 persen, sehingga Sumedang dijadikan Kabupaten prioritas dalam rangka program stunting oleh Pemerintah Pusat.

"Sesuai dengan misi kepemimpinan kami yakni Sumedang Simpati, diantara target kinerjanya, kami ingin menuntaskan stunting di atas 9 persen pada akhir masa jabatan yakni tahun 2023," ungkapnya. .

Menurutnya, perlu kerja keras dari semua pihak dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Sumedang.

Baca Juga: Jokowi Harus Bayar Bunga Utang Rp405,87 T di 2022, Christ Wamea: Jadi Presiden Prestasinya Cuma Utang Saja!

Perlu extra effort dan kesungguhan dari semuanya, termasuk program yang betul-betul sinergis. Selain itu, delapan aksi konvergensi bisa dijalankan dengan sebaik-baiknnya.

Pelaksanaan delapan aksi konvergensi di Kabupaten Sumedang dilakukan dengan pendekatan agama, pendekatan budaya, pendekatan teknologi, dan pola kolaboratif (pentahelix).

Dilakukan beberapa diferensiasi yang dilakukan Kabupaten Sumedang berkaitan dengan penurunan angka stunting.

"Salah satu kunci keberhasilan Kabupaten Sumedang dalam menurunkan angka stunting adalah adanya komitmen pimpinan. Stunting merupakan bagian dari masalah yang harus kita selesaikan. Kita harus melahirkan program serta kegiatan untuk mengatasinya," tegasnya.

Selain itu, pemimpin harus mampu menyelesaikan persoalan dengan cara melakukan konsolidasi melalui birokrasi untuk sama-sama memahami akan arti pentingnya penyelesaian masalah. Harus ada cross cutting dari seluruh stakeholder yang terlibat dalam menangani stunting melalui program dan kegiatannya.

Sambung Dony, dalam menghadapi persoalan stunting di Kabupaten Sumedang, telah dilakukan pendekatan sistem melalui Peraturan Bupati, yang mengarah kepada hal tersebut seperti Perbup mengenai peran serta Pemerintah Desa.

"Salah satunya, Dana Desa harus diarahkan untuk stunting, penurunan kemiskinan, dan peningkatan indeks kepuasan masyarakat," ujarnya.

Disamping itu, setiap daerah harus ada inovasi untuk mengatasi persoalan stunting yakni dengan pemanfaatan IT (Information technology).

Baca Juga: Pemotongan Tumpeng Warnai Milad Habib Rizieq, Besok Tim Pengacara Adukan PT Jakarta ke Ombudsman dan KY

Dimana Kabupaten Sumedang sendiri tengah menerapkan SPBE (sistempemerintahanberbasiselektronik). Jadi pemanfaatan IT merupakan kunci untuk percepatan akselerasi, pencapaian program dan kegiatan.

Pada gilirannya Kabupaten Sumedang telah berhasil menurunkan angka stunting. Salah satunya dengan aplikasi e-Simpati (Sistem Pencegahan Stunting Terintegrasi).

"Aplikasi ini digunakan para kader Posyandu untuk melakukan pendataan, pencatatan riwayat pemeriksaan ibu hamil dan anak, serta memberikan wawasan terkait status gizi anak untuk melakukan pencegahan stunting. Dan itu yang menjadi salah satu kesuksesan Kabupaten Sumedang dalam menurunkan angka stunting," pungkasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah