Soal Rencana Pabrik Vaksin China di Indonesia, Anggota DPR: Harusnya Prioritaskan Pabrik Vaksin Merah Putih!

- 25 Agustus 2021, 15:47 WIB
Kepala Badan POM Republik Indonesia, Penny K. Lukito (kanan) saat meninjau proses penyiapan fasilitas fill and finish Vaksin Merah Putih di PT Biotis.
Kepala Badan POM Republik Indonesia, Penny K. Lukito (kanan) saat meninjau proses penyiapan fasilitas fill and finish Vaksin Merah Putih di PT Biotis. /Jurnal Soreang /pom.go.id

GALAMEDIA - Menteri Bidang Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan China akan membangun pabrik vaksin di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Luhut dalam Rakornas Apindo ke-31, Selasa 24 Agustus 2021.

Rencana pembangunan pabrik vaksin China di Indonesia itu kemudian mendapat kritik dari anggota Komisi VII DPR RI , Mulyanto.

"Semestinya pemerintah memprioritaskan pembangunan pabrik vaksin Merah Putih bukan malah mempromosikan pabrik vaksin dari China," kata Mulyanto dalam keterangan resminya.

Anggota DPR RI dari FPKS ini juga mengatakan bahwa hal tersebut bisa menjadi sesuatu yang kontra produktif.

"Apalagi para ahli kita mampu memproduksi vaksin tersebut. Inikah kontra produktif," sambungnya.

Baca Juga: Heboh Ancaman Covid-22 di Tengah Gempuran Varian Delta, dr Andi Khomeini: Ya Gak Perlu Panik

Lebih lanjut, Mulyanto juga mengaku tak mengerti dengan pola pikir Luhut karena telah membuka izin pembangunan pabrik vaksin dari China di Indonesia.

"Terus terang saya kurang mengerti logika Pak Luhut ini. Kalau logika sederhana saya, kita harus genjot dan kawal riset dan produksi Vaksin Merah Putih dengan berbagai kebijakan yang mungkin diterapkan Pemerintah," ujarnya.

"Jangan belum apa-apa sudah mempromosikan pembangunan pabrik vaksin asing di Indonesia," tambahnya.

Mulyanto juga mengatakan bahwa dengan diizinkannya pabrik vaksin China di Indonesia ini terkesan menjadi asing minded.

"Sehingga terkesan kita ini asing minded. Dan senang-senang saja pasar domestik yang besar ini digerogoti oleh pabrik-pabrik asing," tandasnya.

Diketahui saat ini vaksin Merah Putih tengah dilakukan praklinis (clinical lots) dan akan dilanjutkan dengan uji klinis fase 1-3.

Baca Juga: OKP Se-Jawa Barat Sepakat Musda XV KNPI Jabar Tak Diundur, Ikrar: Hanya Oknum yang Ingin Menggagalkan

Hal tersebut berdasarkan informasi dari Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kepada Komisi VII DPR RI.

Diperkirakan Emergency Use Authority (EUA) untuk vaksin yang dipelopori Universitas Airlangga ini akan dikeluarkan BPOM pada Maret 2022.

Selanjutnya vaksin dapat diproduksi massal bekerja sama dengan PT. Biotis Pharmaceuticals. Selain itu dilaporkan juga saat ini BPOM tengah melakukan uji praklinis Vaksin Merah Putih ini.

Dalam Konsorsium Riset Covid-19, yang dikoordinasikan BRIN, sambungnya, ada 11 platform riset vaksin Merah Putih yang dijalankan oleh 6 lembaga riset pemerintah dan perguruan tinggi, yakni LBM Eijkman, LIPI, UI, ITB, Unair, dan UGM.***

 
 

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x