Vaksin Nusantara Disalip Produk Serupa Asal China, Peneliti: Itu Bisa Menyiutkan Kami Para Peneliti

- 2 September 2021, 09:10 WIB
Ilustrasi - Pengembangan Vaksin Nusantara disalip produk serupa asal China.
Ilustrasi - Pengembangan Vaksin Nusantara disalip produk serupa asal China. /Pixabay/geralt


GALAMEDIA - Ahli virologi Prof Chairul Anwar Nidom menyebutkan di dunia ini hanya ada dua negara yang mengembangkan dedritik sel untuk mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19).

"Di dunia ini hanya ada negara yang mengembangkan dendritic sel, yakni China dan Indonesia," ujar Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekuler Universitas Airlangga ini dalam tayangan video YouTube kanal nashproject berjudul 'VAKSIN NUSANTARA VS VAKSIN MERAH PUTIH, LEBIH UNGGUL MANA?', dikutip Kamis, 2 September 2021.

Dikatakan, penelitian China dan Indonesia berlangsung bersamaan. Di Indonesia, teknologi tersebut dinamakan Vaksin Nusantara dan di China Vaksin Sensen.

Namun kini China lebih unggul dalam pengembangan vaksin tersebut. Karena Vaksin Nusantara terhambat permasalahan nonteknis.

Baca Juga: Kemenkes Klaim Vaksin Terbaik di Dunia Tersedia di Indonesia

"Ya di kita ini sempat ramai sehingga pengembangannya sedikit terhambat. Sehingga China lebih unggul dari waktu uji klinis," ungkapnya.

Meski begitu, ia berharap pengembangan Vaksin Nusantara tersebut bisa menyalip kembali produk asal China. Sehingga Vaksin Nusantara ini bisa segera dirilis hingga disebarkan kepada masyarakat.

Dari sisi bisnis, lanjut dia, Vaksin Nusantara bakal lebih menjanjikan dari vaksin konvesional karena pesaingannya sangat terbatas, yakni hanya China.

Sedangkan vaksin konvensional kini sudah tersedia dalam berbagai produk sehingga persaingannya bisa lebih ketat.

Ia pun menyinggung soal Vaksin Merah Putih. Menurutnya, vaksin dalam negeri ini pun tak jauh dari vaksin lainnya, khususnya AstraZeneca.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x