Refly Harun Ungkap Megawati Ketakutan Ganjar Pranowo Rebut Kepemimpinan PDIP dari Puan Maharani

- 8 September 2021, 08:15 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. /

GALAMEDIA - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menilai partai-partai besar di Indonesia saat ini tidak memiliki tradisi demokrasi.

Hal tersebut diungkapkan pada tayangan video YouTube pada kanal Refly Harun berjudul 'Mega Lengser, PDIP Pecah', dikutip, Rabu, 8 September 2021.

Menurutnya, meski sejumlah partai besar mengusung nama demokrasi namun tidak menjalankan demokrasi dengan benar.

"Partai Demokrat, demokrasinya terbatas. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan demokrasinya masih berjuang," ujarnya.

Dengan begitu, lanjut dia, menjadi tantangan terbesar bagi partai-partai tersebut setelah tidak lagi dipegang pendiri partai politiknya. "Semua Partai Besar pun perilakunya hampir sama," ujarnya.

Baca Juga: Firli Bahuri Miris 239 Anggota DPR RI Ogah Serahkan LHKPN, Fahri Hamzah: Mereka Mungkin Lagi Sibuk Oposisi

Menyoroti khusus pada PDIP, ia menyatakan, partai tersebut tidak pernah mengalami pergantian kepemimpinan sejak berdiri di tangan Megawati Seokarnoputri.

"Fortunately success, tapi itu bukan contoh baik. Karena suksesnya digantungkan pada kharisma sebagai trah Bung Karno, bukan pada kerja-kerja kaderisasi partai politik yang demikian rapihnya," jelasnya.

Ahli Hukum tata Negara Refly Harun.
Ahli Hukum tata Negara Refly Harun. Tangkapan Layar Youtube.com/Refly Harun

Sehubungan hal itu, ia meragukan PDIP bisa terus mengakar setelah sepeninggalan Megawati.

"Partai ini bakal kuat mengakar atau sebenarnya lebih kepada hanya partai massa. Massa diombang-ambingkan oleh aktor atau figure yang kuat," ujarnya.

Terkait hal itu, ia menyatakan, tantangan bagi PDIP adalah untuk menyiapkan sebuah regenarasi yang baik kalau Megawati sudah tidak berkuasa.

Ia pun mengungkapkan sejumlah figure yang berpotensi untuk memimpin PDIP setelah Megawati lengser.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 8 September 2021: Al Temukan Satu Barang Mencurigakan di Kantor Ayahnya

"Saya menduga KaBIN Budi Gunawan punya potensi untuk memimpin," ujarnya.

"Ganjar Pranowo lebih populer dari Puan Maharani dan Prananda, hanya saja bukan dianggap tokoh lebih senior atau paling senior sehingga dia akan berhadapan tokoh senior lainnya meski untuk ke bawah sangat diperhitungakan," ungkapnya.

Sehubungan hal itu, ia menilai, hal tersebut pula yang membuat Megawati ragu untuk terus mendongkrak Ganjar Pranowo menjadi Calon Presiden PDIP.

"Karena khawatir justru ganjar akan ambil alih kepemimpinan PDIP sepeninggalan Megawati
Karena bagi megawati dia ingin pastikan yang pimpin adalah dari trah Bung Karno, kalau tidak Puan ya saudara tirinya Prananda," katanya.

Dengan demikian, lanjutnya, penting bagi Megawati untuk membaca situasi saat ini.

"Maunya sih dua-duanya dapet. Trah Bung Karno bisa dipertahankan tapi juga PDIP tetap berkuasa mengantarkan kadernya menjadi nomor satu di Indonesia. Misalnya, Puan jadi Ketua Umum tapi juga presiden," katanya.

Baca Juga: Taufik Hidayat Pernah Hampir Jadi Warga Negara Singapura Karena Hal ini

Politisi PDI Perjuangan Puan Maharani .
Politisi PDI Perjuangan Puan Maharani . Instagram.com/@puanmaharani

Namun kondisinya hari ini, kata Refly, Puan tak pernah diperhitungkan untuk maju pada Pilpres 2024.

"Karena hasil survei, elektabilitasnya kecil. Kalaupun ada suara pada survei karena namanya disebut. Kalau tak disebut, mungkin saja tidak ada suaranya," katanya.

Berdasarkan hasil survei, kata Refly, tetap saja nama Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sandiaga Uno, yang disebut.

"Enam orang ini dianggap well establish ungtuk menjadi Capres dan Cawapres. Tiga teratas, Prabowo, Anies dan Ganjar," ungkapnya.

Meski begitu, ia menyatakan, untuk bisa maju pada Pilpres 2024 ada dua faktor yang harus terpenuhi. Yakni elektabilitas tetap tinggi dan dukungan partai koalisi pendukung pemerintah.

"Bisa saja tujuh partai koalisi tak mau mengikut sertakan kelompok lain untuk berpesta," katanya.***

 

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x