Varian Baru Muncul Setiap Hari, Epidemiolog Khawatirkan Tahun Depan Memakan Banyk Korban Jiwa

- 14 September 2021, 20:50 WIB
Ilustrasi virus. Varin baru harus terus diwaspadai.
Ilustrasi virus. Varin baru harus terus diwaspadai. /Foto : Pixabay/

"Kita tidak ingin mengulang kesalahan, seperti merebaknya varian Delta yang dianggap remeh. Akibatnya banyak korban serta besarnya anggaran negara untuk penanganannya," kata Mulyanto dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Selasa, 14 September 2021.

Mulyanto berharap Pemerintah harus lebih serius mengantisipasi kemungkinan masuk dan tersebarnya varian baru tersebut, sehingga tidak menyebabkan rakyat kembali menjadi korban.

Baca Juga: Mengaku Sudah Punya 37 Rumah, Rocky Gerung: Saya Bisa Hidup di Kandang Sapi dan Bertenda

Mulyanto juga meminta Pemerintah segera melakukan riset secara cermat terhadap karakteristik varian baru itu, sehingga diketahui agenda aksi pencegahannya.

"Yang utama adalah pencegahan di pintu-pintu masuk bandara internasional. Jangan sampai terlambat atau lolos masuk tanpa terdeteksi," katanya pula.

Anggota Komisi VII DPR itu meminta Pemerintah menugaskan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dan jaringan laboratorium lain, untuk melakukan penelitian serta mendeteksi pola penyebaran varian baru tersebut.

"Selama ini jaringan laboratorium uji whole genome sequencing (WGS) mampu mendeteksi penyebaran varian COVID-19 yang telah ada di Indonesia," katanya lagi.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan hingga saat ini belum ditemukan COVID-19 varian baru, seperti Lamda, Mu, dan C.1.2 di Indonesia.

Budi menyebutkan ketiga virus varian baru ini sudah menyebar di 9 negara. Karena itu, Pemerintah terus meneliti dan memantau persebarannya agar tidak masuk ke Indonesia.

Baca Juga: UPDATE LAGI Kode Redeem FF yang Belum Digunakan Hari Ini 14 September 2021, Klaim Sekarang Juga!

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x