"Satu motif butuh sekitar satu bulan, kemudian dicetak dan dijahit. Desain bajunya dari saya sendiri," kata dia.
"Batik yang sudah menjadi produk ada patrakomala, kutilang, angklung, kujang, bahkan Persib saya juga bikin untuk Bobotoh Persib," lanjut Dinni.
Ia menyebut batik itu dicetak dengan cara printing. Batik-batik tersebut rencananya akan dipasarkan juga ke umum.
Baca Juga: BEM SI Kepung Gedung KPK, Demontrans Saling Dorong dengan Aparat Kepolisian, Kapolres Turun Tangan
"Jadi setelah selesai semua akan dicetak, desain, dan ke umum. Sekarang masih baru beberapa ikon dan bajunya juga masih ada beberapa yang belum selesai," ujarnya.
Cinta dan kebahagiaan
Ketua Dekranasda Kota Bandung, Siti Muntamah mengaku, batik ini menjadi kejutan di HUT ke-211 Kota Bandung. Batik buatan Dinni, ujar Siti, mengandung banyak cinta dan kebahagiaan.
"Pertama pandemi Covid-19 menurun, kolaborasi masyarakat harmoni, salah satunya adalah pegiat usaha kreatif di Kota Bandung pun merasa optimis," ujarnya.
"Insyaallah dengan terus menggeluti kreativitas akan membawa pemulihan ekonomi nasional lebih cepat. Termasuk hari ini, batik yang digagas oleh Dinni Adrian," tambah Siti.
Menurut Siti, batik dengan motif ciri khas Kota Bandung tersebut merupakan salah satu bentuk kreativitas yang dimiliki Kota Bandung. Karena Kota Bandung terbatas pada sumber daya alam tetapi memiliki banyak talenta.
Baca Juga: Deretan Idol Kpop Wanita yang Miliki Julukan Khusus dari Penggemar, Ada Yoona SNSD