Responden Berpendapat Pancasila Buatan Manusia, Ada Kemungkinan Tidak Sempurna dan Dapat Diubah

- 1 Oktober 2021, 17:43 WIB
Lambang Garuda Pancasila.
Lambang Garuda Pancasila. /Mufid Iqm

GALAMEDIA - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei mengenai persepsi publik terhadap Pancasila.

Ada 10 persen responden yang berpendapat Pancasila merupakan buatan manusia sehingga ada kemungkinan itu tidak sempurna dan dapat diubah.

Namun, survei menemukan mayoritas responden percaya Pancasila merupakan dasar negara yang ideal dan tidak perlu diubah.

"Temuan secara umum, komitmen warga terhadap Pancasila sangat tinggi. Mayoritas warga dalam hal ini 82 persen (responden) menilai Pancasila adalah rumusan terbaik dan tidak boleh diubah atas alasan apapun untuk Indonesia yang lebih baik," kata Manajer Program SMRC, Saidiman Ahmad saat penyampaian hasil rilis secara virtual, Jumat, 1 Oktober 2021.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 RI Jumat 1 Oktober 2021: 4.216.728 Positif, 4.039.835 Sembuh, 142.026 Meninggal Dunia

Saidiman melanjutkan, ada 2 persen responden yang menilai sebagian besar sila dalam Pancasila perlu diubah, sementara 1 persen lainnya yakin beberapa sila perlu diubah.

"Saya kira kalau ada satu kelompok yang berusaha mengubah Pancasila, itu artinya dia berhadapan dengan mayoritas publik Indonesia," katanya, dikutip dari Antara.

"8 dari 10 orang Indonesia tidak menginginkan perubahan pada Pancasila. Kira-kira demikian," lanjut Saidiman, peneliti kebijakan publik dan politik SMRC.

Temuan lain SMRC terkait persepsi publik terhadap Pancasila menunjukkan mayoritas responden berpendapat negara dan pemerintahan tidak boleh dijalankan hanya berdasarkan ajaran satu agama tertentu.

Baca Juga: Sebanyak 1,06 Juta Wisman Kunjungi Indonesia Selama Januari-Agustus 2021

Melainkan menurut kesamaan antara berbagai agama sebagaimana tercermin dalam Pancasila dan diatur dalam UUD 1945.

Responden yang berpendapat demikian sebanyak 77 persen dari total 981 orang yang diwawancara oleh SMRC pada periode 15-21 September 2021.

"Yang setuju negara dan pemerintahan dijalankan menurut ajaran agama Islam hanya 16 persen. Yang tidak menjawab tujuh persen," ungkapnya.

Baca Juga: Megawati Tiba-tiba Sengor Kader PDIP: Lebih Baik Mundur Daripada Dipecat Partai

Dari hasil itu, Peneliti SMRC yakin komitmen publik terhadap negara dan pemerintahan yang berjalan berdasarkan Pancasila cukup tinggi dan menguat dalam tujuh tahun terakhir.

SMRC menggelar survei terkait Sikap Publik pada Pancasila dan Ancaman Komunis demi meluruskan berbagai isu mengenai kebangkitan PKI dan ancamannya terhadap Pancasila.

Para responden merupakan warga negara Indonesia berusia 17 tahun ke atas, atau yang telah memiliki hak pilih dalam pemilu, atau yang telah menikah.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah