12 Juta Dokumen Bocor, Pandora Papers Ungkap Triliunan Aset Rahasia 35 Pemimpin Dunia dan Kekasih Gelapnya

- 4 Oktober 2021, 11:22 WIB
Ilustrasi uang dolar.
Ilustrasi uang dolar. /PIXABAY/geralt

GALAMEDIA - Kekayaan rahasia lebih dari 300 pemimpin dunia, politisi, dan miliarder terungkap dalam salah satu kebocoran data keuangan terbesar yang pernah ada.

Dijuluki Pandora Papers, dokumen tersebut menunjukkan bagaimana 35 pemimpin dunia saat ini termasuk lingkar dalam Vladimir Putin, menggunakan rekening di tempat yang dianggap “surga pajak” untuk memperoleh kekayaan dalam jumlah besar dan melakukan transaksi.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Senin (4 Oktober 2021) berkas tersebut terdiri dari 12 juta dokumen dari 14 perusahaan jasa keuangan di negara-negara termasuk Kepulauan Virgin Britania Raya, Panama, Belize, Siprus, Uni Emirat Arab, Singapura, dan Swiss.

Baca Juga: Kisah Nabi Khidir dan Keberkahan Ibadah hingga Tujuh Turunan, Sampai Nabi Musa Ingin Belajar Kepadanya

Dokumen  diperoleh dari International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) sebelum dipelajari oleh lebih dari 650 reporter dari BBC Panorama, The Guardian dan lebih dari 100 outlet berita lainnya.

Terungkap misalnya mantan perdana menteri Inggris  Blair dan istrinya Cherie menghemat sekitar $434.000 (£321.000) dalam bea materai ketika membeli kantor di London dengan membeli perusahaan lepas pantai yang memilikinya.

Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin diduga memiliki aset rahasia di Monaco dan sebuah perusahaan lepas pantai  dimiliki oleh kekasihnya dengan membeli  apartemen senilai $ 4,1 juta atas nama kasino.

Baca Juga: Sejarah Singkat TNI, Dari Zaman BKR, TKR, ABRI, Hingga Penghapusan Dwi Fungsi

Flat mewah lantai empat itu dibeli Brockville Development Ltd, yang saat  ditelusuri mengarah pada Svetlana Krivonogikh, demikian laporan Guardian.

Wanita yang kala transaksi dilakukan  berusia 28 tahun tersebut dikatakan media investigasi Rusia Proekt sebagai ibu dari anak Putin, Elizaveta atau Luiza.

Sejak dekat dengan Putin hingga disebut-sebut sebagai kekasih gelapnya, mantan petugas kebersihan itu memiliki aset mewah.

Di antaranya flat di St Petersburg, properti di Moskow, dan kapal pesiar dengan total nilai $100 juta atau Rp 1,9 triliun. Soal ini, Kremlin menolak berkomentar.

Sementara itu, Raja Yordania diam-diam menambah aset properti senilai £70 juta ke dalam portofolionya di Inggris dan AS seperti  Malibu, California dan di London dan Ascot.

Baca Juga: Sebuah Pabrik di Cijerah Kota Bandung Dilalap Si Jago Merah, Asap Hitam Mengepul Tinggi

Meski  transaksi  puluhan ribu perusahaan lepas pantai yang berbeda itu secara legal tidak terbukti menyalahi aturan, ada kekhawatiran beberapa di antaranya merupakan pencucian uang.

Sejumlah nama yang diungkap pun saat ini tengah menghadapi tuduhan korupsi dan penghindaran pajak global.

Perdana Menteri Ceko Andrej Babis  yang menghadapi pemilihan umum akhir pekan ini terbukti tak melaporkan perusahaan investasi lepas pantainya yang digunakan untuk membeli dua vila seharga $ 16,2 juta di Prancis.

Baca Juga: Sebuah Pabrik di Cijerah Kota Bandung Dilalap Si Jago Merah, Asap Hitam Mengepul Tinggi

Heboh Pandora Papers menyusul kebocoran  sebelumnya dalam tujuh tahun terakhir  termasuk File FinCen, Paradise Papers, Panama Papers, dan LuxLeaks.

Dokumen menunjukkan bagaimana sekitar 95.000 perusahaan lepas pantai secara hukum didirikan dengan rahasia oleh properti di Inggris.

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan keluarga serta orang dekatnya misalnya punya properti senilai lebih dari $500 juta (£400 juta) di Inggris.

Mereka juga mendapat keuntungan $ 41,9 juta (£ 31 juta) setelah menjual properti London ke Queen's Crown Estate, yang dikelola oleh Departemen Keuangan.

Baca Juga: Diyakini Sarang Jin Berusia Jutaan Tahun, Tim Penjelajah Tembus Dasar Sumur Neraka di Gurun Yaman

Fergus Shiel dari ICIJ, mengatakan, "Tidak pernah ada kobocoran apa pun dalam skala ini dan itu menunjukkan apa yang dapat ditawarkan perusahaan lepas pantai untuk membantu orang menyembunyikan uang tunai dengan cerdik atau menghindari pajak."

Dia menambahkan, “Mereka (pemimpin dunia) menggunakan rekening luar negeri, perwalian lepas pantai, untuk membeli ratusan juta dolar properti di negara lain dan  memperkaya keluarga mereka sendiri dengan mengorbankan warga negara mereka.”

Sementara Duncan Hames, Direktur Kebijakan di Transparency International United Kingdom mengatakan, “Pengungkapan ini harus menjadi peringatan bagi pemerintah dan regulator untuk langkah-langkah yang sangat dibutuhkan dan telah lama tertunda agar memperkuat pertahanan Inggris terhadap uang kotor.

Ini terkait fakta banyak dari properti yang dibeli berada di Negeri Ratu Elizabeth.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x