Profesor Singapura Puji Jokowi Jenius Dibanding Joe Biden, Said Didu Sebut Presiden China Lebih Hebat Jika...

- 8 Oktober 2021, 16:20 WIB
Profesor Singapura puji Jokowi jenius dibanding Joe Biden.
Profesor Singapura puji Jokowi jenius dibanding Joe Biden. /Sekretariat Presiden/

GALAMEDIA - Mantan sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu ikut komentari Presiden Jokowi yang disebut-sebut sebagai pemimpin genius oleh profesor Singapura.

Diketahui, beberapa waktu lalu seorang Profesor Singapura, Kishore Mahbubani menulis sebuah tulisan dengan judul 'The Genius of Jokowi'.

Tulisan tersebut tayang pada 6 Oktober 2021 di Project Syndicate sebuah media yang memiliki fokus isu-isu internasional.

Melalui tulisannya itu, Mahbubani menyebut Jokowi sebagai pemimpin yang paling efektif di dunia.

Baca Juga: Segera Dapatkan Skin Sultan dan Diamond, Buruan Sobat Klaim Kode Redeem FF Hari Ini, Gratis dan Resmi Garena

Ia juga menyebut Jokowi sebagai contoh pemimpin yang layak mendapat pengakuan atas keberhasilannya dalam memimpin suatu negara.

"Jokowi memberikan model pemerintahan yang baik yang dapat dipelajari oleh seluruh dunia," kata Kishore dalam tulisannya.

Tak hanya itu, ia juga membandingkan dengan keberhasilan Jokowi dengan presiden AS, Joe Biden.

Menanggapi hal itu, Said Didu lantas mempertanyakan variabel yang digunakan Kishore dalam memuji Jokowi.

Baca Juga: Bos Bio Farma Sebut Pandemi Corona sebagai Berkah, Fadli Zon Ungkit Banyak Nyawa Rakyat Melayang

Menurutnya, jika Jokowi dipuji karena berhasil menyatukan oposisi ke dalam pemerintahan, maka yang paling hebat adalah PM Singapura Lee Hsien Loong dan Presiden China Xi Jinping.

"Jika variabel penilaiannya krn bisa menyatukan oposisi maka : 1) yg paling hebat adlh PM Singapura dan Presiden RRC krn oposisi tdk pernah muncul," cuit Said Didu dikutip Galamedia dari Twitter @msaid_didu, Jumat 8 Oktober 2021.

Lebih lanjut, Said Didu mengatakan bahwa Kishore tidak bisa menempatkan AS dan Indonesia sama karena sejak dahuli Partai Republik dan Partai Demokrat di AS tidak pernah rukun.

Baca Juga: Pengumuman PPPK 2021 Hari Ini, Nadiem Makarim Unggah Surat Terbuka

"dan 2) yg paling jelek adlh Presiden AS krn Republik dan Demokrat tdk pernah akur. Jadi biasa saja krn ybs pilih variabel subyektif," ujarnya.

"Professor tsb memilih variabel secara subyektif utk memuji dan membandingkan dg yg lain. Kalau variabel menyatukan atau merekrut oposisi sbg variabel maka hampir semua Presiden AS terjelek krn Republik dan Demokrat tdk pernah bersatu," tandasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x