Mojang dan Jajaka Jawa Barat Diharapkan Jadi Agent of Change di Tengah Masyarakat

- 9 Oktober 2021, 16:57 WIB
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Barat, Dedi Taufik berharap Mojang dan Jajaka dapat menjadi agent of change dalam menularkan semangat positif pariwisata dan kebudayan di Jawa Barat.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Barat, Dedi Taufik berharap Mojang dan Jajaka dapat menjadi agent of change dalam menularkan semangat positif pariwisata dan kebudayan di Jawa Barat. /Rio Ryzki Batee/Galamedia/

GALAMEDIA - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Barat, Dedi Taufik berharap Mojang dan Jajaka dapat menjadi agent of change dalam menularkan semangat positif pariwisata dan kebudayan di Jawa Barat.

"Kami berharap mereka menjadi agent of change dalam menularkan semangat positif akan pariwisata dan kebudayan Jabar di daerah asalnya masing-masing," ungkapnya pada Grand Final Pasanggiri Mojang Jajaka 2021 di Hotel Grand Preanger, Jln. Asia Afrika, Kota Bandung, Sabtu, 9 Oktober 2021.

Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 24 kota dan kabupaten di Jawa Barat berpartisipasi, dengan mengirimkan mojang dan jajaka dari daerahnya masing-masing. Dimana para mojang dan jajaka ini merupakan pemuda dan pemudi yang memiliki beragam prestasi.

Menurutnya akan ada 10 finalis dari puluhan kota/kabupaten di Jabar tersebut. Dimana sebelumnya telah mendapat pelatihan terkait kebudayaan, pariwisata dan ekonomi kreatif di Jawa Barat.

Baca Juga: Pussenarhanud Kodiklat TNI AD Gelar Serter Renovasi Masjid dan Rumah

"Kita melihat bahwa pasar sekarang adalah milenial, maka melalui pasanggiri bisa muncul kolaborasi dan melahirkan inovasi. Karena kekuatan SDM dari pasanggiri ini, yang masagi, attitude yang baik serta paham budaya dan pariwisata, termasuk nilai-nilai kearifan lokal yang junjung tinggi masyarakat," tuturnya.

Disinggung terkait adanya kota/kabupaten yang tidak mengirimkan mojang dan jajakanya, lanjutnya, hal tersebut karena terkendala pandemi Covid-19. Karena seleksi mojang dan jajaka sendiri, membutuhkan waktu yang tidak sedikit.

"Tapi tidak mengurangi arti dari pasangiri ini, yakni menciptakan generasi muda yang multi talenta yang dikemas dalam mojang jajaka ini," terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan bahwa kegiatan tersebut, rutin dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai bentuk kolaborasi dengan pemerintah kota dan kabupaten.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x