Karir Makin Cemerlang, Luhut Binsar Panjaitan Layak Maju di Pilpres 2024 Mendatang, Meski…

- 10 Oktober 2021, 17:16 WIB
Menko Marinvest Luhut Binsar Pandjaitan.
Menko Marinvest Luhut Binsar Pandjaitan. /

GALAMEDIA – Nama Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan kembali menjadi sorotan usai terseret ke Pandora Papers dan diberi tugas baru oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia, Saiful Anam sontak menilai, Luhut memiliki peluang untuk menjadi presiden di 2024 mendatang, meski peluangnya sangat minim.

Anam menjelaskan, minimnya peluang Luhut disebabkan dirinya tidak menjabat sebagai ketua umum (ketum) partai politik (parpol).

Selain itu, parpol lain juga sudah bersiap-siap untuk mengusung calon terkuatnya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca Juga: Innalillahi Wainailaihi Rojiun, Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir Sampaikan Kabar Duka: Prof Suyatno Wafat

“Peluangnya ada tapi minim sekali ya, kita lihat dari parpol pengusung, LBP bukan ketum parpol, tidak mungkin misalnya PDIP, Golkar, Gerindra dan parpol lainnya begitu saja memberikan tiket kepada yang bersangkutan. Terlebih lagi parpol-parpol tersebut sudah mulai ancang-ancang mengusung kadernya sendiri,” ujarnya pada wartawan Minggu, 10 Oktober 2021.

Anam berpendapat, secara infrastruktur dan kultur politik, Luhut harus bekerja secara ekstra.

Pasalnya, kultur politik Indonesia rata-rata berpenduduk beragama Islam dan tediri dari suku besar Jawa.

Dengan kondisi ini, membuat Luhut harus bekerja ekstra untuk memenangkan hati masyarakat Indonesia.

“Sah-sah saja siapapun mendeklarasikan sebagai Capres dalam pemilihan 2024 mendatang, tentu juga harus mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk infrastruktur politik dan sosio kultural masyarakat Indonesia. Termasuk dalam hal ini LBP dan pendukung-pendukungnya,” jelasnya.

Baca Juga: Diduga Kabur Saat Karantina di Wisma Atlet, Instagram Rachel Vennya Diserbu Warganet: Klarifikasi dong Buna

Pengamat politik ini mengatakan, hal ini harus dihitung secara mendalam oleh Luhut agar tidak menelan kekalahan.

“Karena saya kira kalau tidak dihitung betul, jangan sampai maju hanya untuk menelan kekalahan. Tentu hal itu sangat tidak diinginkan oleh siapapun, termasuk sahabat LBP,” tandas Anam.

Sebelumnya, melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 93 Tahun 2021 yang diteken Jokowi pada Kamis, 6 Oktober 2021, Luhut diangkat menjadi Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Ditunjuknya Luhut untuk tugas ini pun menuai beragam reaksi dari tokoh-tokoh di Indonesia. ***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x