Jelang Muktamar Ke-34, Syukron Jamal : NU Bukan Organisasi Politik atau Partai Politik

- 10 Oktober 2021, 19:40 WIB
Logo Nahdlatul Ulama
Logo Nahdlatul Ulama /

Syukron mengingatkan bahwa tantangan NU ke depan akan semakin berat, seiring dengan era globalisasi yang ditandai dengan interkoneksi, antara manusia satu dan lainnya saling terhubung dengan berbagai latar belakang suku bangsa, ideologi dan pemikiran berbeda.

Pada sisi lain dunia terus berubah, sehingga menuntut kualitas SDM yang mampu menjawab kebutuhan sekaligus persoalan global mulai dari ekonomi, politik, sosial, budaya, lingkungan hingga perkembangan sains teknologi.

"Di era globalisasi sebagai pengaruh keterbukaan informasi, kita saat ini dihadapkan pada massifnya penyebaran paham dan gerakan ideologi transnasional yang tidak sedikit bertolak belakang dengan semangat moderasi beragama, kultur serta budaya bangsa, namun justru subur dan berkembang di tanah air kita tercinta," jelas Syukron.

Syukron berharap Muktamar NU dapat melahirkan kebijakan dan produk hukum organisasi serta kepemimpinan yang terus membawa NU maju, berkembang dan modern.

Selain itu, NU juga dapat berperan dalam kerja-kerja keumatan melalui berbagai program pemberdayaan umat, penguatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, pengembangan sains teknologi dan tentu saja tetap menjadi garda terdepan membumikan "Islam rahmatan lil alamin" yang ramah, moderat dan toleran.

Baca Juga: Karir Makin Cemerlang, Luhut Binsar Panjaitan Layak Maju di Pilpres 2024 Mendatang, Meski…

Sementara itu, Muktamar ke-34 NU direncanakan digelar di Lampung pada Desember 2021 mendatang.

Dalam muktamar itu, ada dua posisi yang akan ditentukan yaitu rais am pada level syuriah dan ketua umum pada level tanfidziyah.

Terdapat dua bakal calon ketua umum yang santer disebut yakni KH Said Aqil Siradj dan KH Yahya Cholil Staquf.***

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x