Faisal Basri Kritik Proyek Kereta Cepat JKT-BDG: Cuma 100 KM per Jam, Kasihan Jokowi Nanti Dicaci Maki

- 10 Oktober 2021, 20:46 WIB
Ekonom senior Faisal Basri.
Ekonom senior Faisal Basri. /ANTARA / Wahyu Putro/

GALAMEDIA – Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tengah menjadi sorotan oleh sejumlah pihak di Tanah Air, termasuk Ekonom Senior Universitas Indonesia (UI), Faisal Basri.

Faisal Basri secara blak-blakan melontarkan kritik terkait kecepatan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang masih di bawah rata-rata.

Menurutnya, rata-rata kecepatan kereta cepat dunia sudah mencapai 500 KM/jam, sementara proyek ini hanya 100 KM per jam bahkan bisa kurang.

Hal ini disampaikannya melaluikanal Youtube Kementerian Perhubungan.

“Kereta cepat itu kan rata-rata seluruh dunia rata-rata 500 km (per jam). Ini cuma 100 km, juga ndak sampai. Jadi tidak bisa kereta cepat itu, ngiikk, jalan berhenti. Rusak lah keretanya,” ujarnya dilansir Galamedia Minggu, 10 Oktober 2021.

Baca Juga: 'Jokowi Jenius Tapi Boong' Sempat Bikin Heboh Twitter: Bangun Ibu Kota Meski Negara Tak Punya Uang

Diketahui, kecepatan kereta tercepat di dunia saat ini dipegang oleh China dengan 600 KM/jam.

Sementara kereta cepat di Perancis kecepatannya mencapai 578 KM/jam.

Sedangkan kecepatan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, seperti dikutip dari situs KCIC, memiliki kecepatan operasional hingga 350 KM/jam dan akan menempuh jarak Jakarta-Bandung dalam 46 menit.

Faisal kemudian mempertanyakan, apakah proyek tersebut benar merupakan proyek transportasi kereta cepat, atau justru hanya proyek properti.

Sebab jalurnya melewati sejumlah titik pusat perbelanjaan seperti Summarecon hingga Lippo Group.

Lebih jauh, politikus ini juga menganalisa, akan banyak kebijakan yang berbau unsur politik dalam 10-20 tahun ke depan.

Baca Juga: Brigjen TNI Junior Tumilaar Dicopot dari Jabatan Karena Bela Rakyat, Ali Syarief: Vonis Apa yang Dia Diterima?

Oleh karena itu, dia mengingatkan bahwa kebijakan publik harusnya bebas dari unsur politik.

Akhirnya Faisal juga menyoroti pembangunan Kuala Tanjung di Sumatera Utara.

“Nah, nggak laku. Di create-lah proyek untuk membuat Kuala Tanjung itu ramai, namanya Sumatra Food Estate. Jadi untuk menutupi salah desain, di-create sesuatu yang tambah kacau,” ungkapnya.

"Lagi, satu KA Trans Sulawesi itu keblinger, karena yang bagus di Sulawesi itu namanya Ro-Ro yang jalan 24 jam karena Sulawesi cantik, jadi nggak cocok untuk kereta api,” imbuhnya.

Baca Juga: Unggah Foto Hoax, MenPAN RB Tjahjo Kumolo: Mohon Maaf Postingan Jalan Tol di Jabar Ternyata Salah

Dia mengingatkan, sejumlah proyek gagal itu akan berdampak langsung pada Presiden Joko Widodo (Jokowi), terlebih saat lengser karena akan dinilai sebagai presiden yang meninggalkan proyek mangkrak.

“Ini semua kalau kita biarkan, kasihan Pak Jokowi. Jadi Pak Jokowi nanti selesai, banyak proyek mangkrak. Dicaci maki lagi dengan rezim penggantinya,” pungkasnya. ***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x