GALAMEDIA - Sekitar 30 persen dari 445 mesin parkir yang tersebar di Kota Bandung mengalami kerusakan.
Namun karena anggaran terkena refocusing, saat ini hanya bisa dilakukan pemeliharaan.
"Sekitar 300 mesin parkir digunakan, nyala," ujar Kepala UPT Parkir Dinas Perhubungan Kota Bandung, Yogi Mamesa disela sidak mesin parkir di kawasan Sudirman, Senin, 11 Oktober 2021.
Sisanya, kata Yogi, tidak aktif atau rusak. Saat ini, pihaknya belum bisa melakukan perbaikan, hanya dilakukan pemeliharaan karena adanya refocusing anggaran.
Terlebih onderdilnya harus didatangkan dari luar Kota Bandung sehingga pengadaannya pun membutuhkan waktu.
"Kendalanya biasanya di software, karena orderdilnya enggak ada disini, tunggu inden dari luar. Kita upayakan kalau ada kerusakan-kerusakan, dituker-tuker (onderdil, red)," ungkap Yogi.
Dikatakannya, keberadaan mesin parkir ini bisa menekan kebocoran hingga 80 persen. Pasalnya, warga bayar sesuai durasi parkir dan pembayarannya pun nontunai.
Terkait pendapatan dari retribusi parkir, saat ini memang belum memenuhi terget. Sejak 2019 hingga 2021, target yang ditetapkan tak pernah tercapai.